Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Tuesday, July 13, 2010

Kopi

Aku bunuh diriku pelan-pelan
dari setiap hisapan dan gemeretak api
merekat-rekat retak hati
kepul asap disertai kopi

Kamu tetap tak mau pergi.

Depok, 2010

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kopi

9 comments:

  1. aku juga bertanya-tanya..!
    sebenarnya di mana selayaknya aku hidup.?

    ReplyDelete
  2. kematian datang dengan begitu nikmat

    *mugo2 ra wagu*

    ReplyDelete
  3. Entah sampai kapan itu akan terjadi!! Kopi dan asap ini gak akan mati

    ReplyDelete
  4. Dan sruputan Kopi berpadu dengan asap yang menggelegak, mengantar kematian dengan begitu indahnya....

    ReplyDelete
  5. maksudnya yang gak pergi2 tuh nyamuk ya? hehe..memang susah buat di usir, mungkin suka sama kamu hehe..semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx salam persahabatan

    ReplyDelete
  6. Ka, puisi-puisimu yang seperti ini yang kumaksud. ringkas, tajam, mengena!

    ReplyDelete
  7. Ini namanya kopi josss..
    ikut rasakan gemeretak yang merekat rekat retak

    ReplyDelete
  8. Sudah ku duga.
    Laki-laki berambut panjang ini pasti unik.
    Pasti puitis..
    Eh beneran.. :P

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..