Aku bunuh diriku pelan-pelan
dari setiap hisapan dan gemeretak api
merekat-rekat retak hati
kepul asap disertai kopi
Kamu tetap tak mau pergi.
Depok, 2010
Tuesday, July 13, 2010
Kopi
Tags :
My Merry
Related : Kopi
Tuhan, I Love You.Aku tak tahu apa yang disepakati oleh Bapak dan Ibuku ketika bercinta hingga Ibu mengandung diriku. Setelah perlahan selama 9 bulan 10 hari kemudian, aku menangis terlah ...
AkuAku yang tak mampu menangis dihadapanmu, hanya mampu memandang air yang terus menerus mengalir memeluk batu. ...
Kemarin hariKemarin hari, aku berjalan menghampiri batu besar di pinggir sungai. Aku temukan disitu gurat nama yang perlahan semakin nyata. Dengan sedikit takut, aku coba duduk di a ...
Daun GugurDaun gugur berceritatak kau sambut akuranting yang patahjatuh tepat ditepi sungaiDepok, 2010. ...
Selalu ada senyumSelalu ada senyum menyertai dan juga bahagia yang ikut memeluk setiap kali bibirmu itu merekah. Begitu seringnya aku mengeluh, namun tetap saja kamu dekat denganku. Kau ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aku juga bertanya-tanya..!
ReplyDeletesebenarnya di mana selayaknya aku hidup.?
kematian datang dengan begitu nikmat
ReplyDelete*mugo2 ra wagu*
Entah sampai kapan itu akan terjadi!! Kopi dan asap ini gak akan mati
ReplyDeleteDan sruputan Kopi berpadu dengan asap yang menggelegak, mengantar kematian dengan begitu indahnya....
ReplyDeletemaksudnya yang gak pergi2 tuh nyamuk ya? hehe..memang susah buat di usir, mungkin suka sama kamu hehe..semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx salam persahabatan
ReplyDeleteKa, puisi-puisimu yang seperti ini yang kumaksud. ringkas, tajam, mengena!
ReplyDeletesingkat tapi bernasnya puisi ini...
ReplyDeleteIni namanya kopi josss..
ReplyDeleteikut rasakan gemeretak yang merekat rekat retak
Sudah ku duga.
ReplyDeleteLaki-laki berambut panjang ini pasti unik.
Pasti puitis..
Eh beneran.. :P