Berbagi Puisi

Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Home » My Merry » Kopi
Tuesday, July 13, 2010

Kopi

Ditulis Oleh at

Aku bunuh diriku pelan-pelan
dari setiap hisapan dan gemeretak api
merekat-rekat retak hati
kepul asap disertai kopi

Kamu tetap tak mau pergi.

Depok, 2010

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kopi

  • MariastutiMemindahkan namamu di pelataran agar sejenak berhenti memainkan airmata Dan aku bisa kembali memasuki kamar serta membaringkan hatimu. Depok, 2010 ...
  • DedaunanDi antara burung tanpa nyanyianAku serahkan tubuh ini menggantungDi mata matahariDan di mata rembulanTepat di ujung dedaunan..Bekasi, 2011. ...
  • DiaDia terbakar seperti matahariaku menghilang pelanTiba-tiba byasshhbanyak serpihan dikaki berwarna merahbertuliskan namakuSejenak aku teringatnamaku-lah yang selalu dia a ...
  • SemestaSemesta, ajak aku sejenak berlibur dan berdoaSeperti angin, aku ingin mengisi dunia...Depok, 2010 ...
  • Star are cryingFire burning through the night there's a woman who sleep and searching of her dream.. She avoid me when I was coming My body burn and becaming a bird Get back to where ...

9 comments:

  1. omagusJuly 13, 2010 at 8:34 AM

    aku juga bertanya-tanya..!
    sebenarnya di mana selayaknya aku hidup.?

    ReplyDelete
  2. mbah sangkil si anak baikJuly 13, 2010 at 8:35 AM

    kematian datang dengan begitu nikmat

    *mugo2 ra wagu*

    ReplyDelete
  3. JidatJuly 13, 2010 at 8:49 AM

    Entah sampai kapan itu akan terjadi!! Kopi dan asap ini gak akan mati

    ReplyDelete
  4. Glugu ora SaruJuly 13, 2010 at 8:59 AM

    Dan sruputan Kopi berpadu dengan asap yang menggelegak, mengantar kematian dengan begitu indahnya....

    ReplyDelete
  5. Wibisono Arisan BlackberryJuly 13, 2010 at 3:09 PM

    maksudnya yang gak pergi2 tuh nyamuk ya? hehe..memang susah buat di usir, mungkin suka sama kamu hehe..semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx salam persahabatan

    ReplyDelete
  6. bali bicaraJuly 13, 2010 at 3:47 PM

    Ka, puisi-puisimu yang seperti ini yang kumaksud. ringkas, tajam, mengena!

    ReplyDelete
  7. Aditya Luthien of LothlorienJuly 13, 2010 at 6:31 PM

    singkat tapi bernasnya puisi ini...

    ReplyDelete
  8. sandra palupiJuly 14, 2010 at 1:14 PM

    Ini namanya kopi josss..
    ikut rasakan gemeretak yang merekat rekat retak

    ReplyDelete
  9. ethieJuly 14, 2010 at 7:11 PM

    Sudah ku duga.
    Laki-laki berambut panjang ini pasti unik.
    Pasti puitis..
    Eh beneran.. :P

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..

Subscribe to: Post Comments (Atom)