kata ini kembali mengalir, saat perih menyusuri
kata ini berbalik menerawang, ketika sakit mengusap diri
saat melupa diri
aku tak pernah mampu tuk menyeluruh
melupakanmu...
layaknya mengingat seseorang yang tak pernah kutemui
kata rancu dari Arif Chasan
Subang, 9 maret 2011
Wednesday, March 9, 2011
kata
Ditulis Oleh
Arif Chasan
at
12:28 PM
Tags :
Arif Chasan,
Hidup,
Puisi,
Puisi Cinta
Related : kata
GumamSetiaku pada tulang putihmenumpuk, memasung perihcintaku pada merah darahmenggigit, meresap nanahIndonesiakapan engkau MERDEKA! ...
Duhai NamaDuhai nama, Samar lihatku, sepi harapku Gundah rinduku, luruh baitku Menanti hadirmu Duhai nama, Yang kan beri ku cinta Yang kan balutkan luka Yang kan hibur ku ceria Y ...
Kamu dan AkuMalam ini melarikan dirihanya kamu dan akumencari kedamaianjauh melewati samuderaKekasih, betapa kamu hidupdalam nafasku...Depok, 2009[draft pertama] ...
BibirKita berencana untuk bercintamembuka baju juga matasaling menyentuh rasameniadakan kataBahasa kita menjadi bibir... ...
BiasAku menari di atas pasir lahar dengan kostum ludah penonton karena muka kita berminyak dan berairAku telanjang di rumputan duriberpayung peluh cacarkarena muka kita dua ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tidak perlu dilupakan, itu hanya akan menyakiti diri sendiri, biarlah tersimpan dalam kenangan.. dan menjadi bagian dari cerita kehidupan..
ReplyDeletesalam Arif :-)
hm....
ReplyDeletelupa bukan solusi....
melupakan bukan jawaban...
karena ukiran dan cerita lalu, adalah bagian hidup
kita terlahir dengan memori
dan akan tetap seperti itu
kecuali Allah berkehendak lain
ya kan??
Assalamu'alaikum
ReplyDeleteKunjungan pertama nih Mba
wah disini aku betah tempat yang indah dengan kata yang mengugah.
karya karya nya selalu bagus, aku suka. salam kenal ya...
ReplyDelete