kata ini kembali mengalir, saat perih menyusuri
kata ini berbalik menerawang, ketika sakit mengusap diri
saat melupa diri
aku tak pernah mampu tuk menyeluruh
melupakanmu...
layaknya mengingat seseorang yang tak pernah kutemui
kata rancu dari Arif Chasan
Subang, 9 maret 2011
Wednesday, March 9, 2011
kata
Ditulis Oleh
Arif Chasan
at
12:28 PM
Tags :
Arif Chasan,
Hidup,
Puisi,
Puisi Cinta
Related : kata
UdaraMatahari yang terangDan kau tinggalkan aku di udaraTanpa bisa memegang tepi awanSampai jumpa di Surga. Depok, 2010. ...
Kupu Cantik di Kamarku (bag 2)Matahari begitu indah menjelang redupindahnya memegang waktu..Entah mengapa aku tak merasa ikutdan asyik mencandai kupu..kesana kesini berlarihinggapi tubuh satu jengkal ...
Tak MenyangkaAku tak menyangka Nyatanya ia sempurna Tak perlu ku ragu dalam asa Tak perlu ku gundah pada rasa Seperti semilir angin Ditingkahi nirvana senja Aku yakin Aku percaya ...
thanks n bye.."aku menghargainya, makasih buat semuanya" sebuah kata perpisahan..yang sejuk namun membekukan..hangat namun membakar..sangat lembut tapi melukai..By Arif Chasanhan ...
Hanya sejenakhanya sejenak aku merasakan kehangatan itu hanya sejenak aku bertutur tentang cinta hanya sejenak aku berjalan di cakrawala hati hanya sejenak aku berpikir akan ketenang ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tidak perlu dilupakan, itu hanya akan menyakiti diri sendiri, biarlah tersimpan dalam kenangan.. dan menjadi bagian dari cerita kehidupan..
ReplyDeletesalam Arif :-)
hm....
ReplyDeletelupa bukan solusi....
melupakan bukan jawaban...
karena ukiran dan cerita lalu, adalah bagian hidup
kita terlahir dengan memori
dan akan tetap seperti itu
kecuali Allah berkehendak lain
ya kan??
Assalamu'alaikum
ReplyDeleteKunjungan pertama nih Mba
wah disini aku betah tempat yang indah dengan kata yang mengugah.
karya karya nya selalu bagus, aku suka. salam kenal ya...
ReplyDelete