Ketika kaki dan tangan terikat, aku pergi ke negeri mimpi. Disana ribuan harapan tidak saling menginjak, mengikat dan mencaci. Ribuan anak syair menjadi akar yang menggelayut dari ketinggian, dan aku bebas berayun dari pohon satu ke pohon lainnya. Pohon harapan..
Depok, 2010
Draft pertama.
Wednesday, March 10, 2010
Pohon Harapan
Tags :
Renungan
Related : Pohon Harapan
Manusia adalah AkuSempat aku lepas kepalaku dari tempat sebenarnya, sempat pula aku gantungkan leher di tempat tidak semestinya, mungkin bukan waktu yang menginginkan namun sebuah kelana ...
Sudut airSebelum jari jemariku berhenti menuliskan namamudisini aku suguhkan rasa beriring cintasebesar harapan yang tertulis dilangitaku menari diatas awan..kemudian aku menjelm ...
Pohon ketakutanDalam cerita itu, aku hanya bisa memeluk pergulatan pikir yang seakan mengajak untuk bercinta dalam alam pikir lain yang tidak biasanya. Dalam cerita itu, beberapa manus ...
Sampahmungkin langit sedang mencuci lantaimembersihkan remasan gundah manusiamenguras sampah airmatayang dilemparkan manusiasetiap detik waktudan aku ingin berhentiberhenti me ...
Aku inginAku ingin seperti tanahmakin kuat di injak usiaterus tegar dan berputarhingga tiba saatnya teruraiAku ingin seperti udarayang mengisi kehidupan duniamasuk menelusup di t ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
salam harapan...
ReplyDeleteHarapan itu masih ada Kika, gak hanya di alama mimpi aja kok (harina)
ReplyDeletepohon yang tumbuh besar akan semakin kuat dan kokoh selama kita menjaga, merawat, dan melestarikannya.... salam buat pohon :)
ReplyDelete