Duduk,
diam,
tertawa,
begitu dalam keseharian.
Mengancam,
meminta,
menengadahkan tangan,
begitu dalam pekerjaan.
Seragam,
gagah,
terhormat keadaan,
begitu melupakan kemaluan.
Media,
publik,
menyebar berita,
begitu cara mengancam keseharian.
Untuk Para Jurnalis Pengerat.
Sunday, January 4, 2009
Pengerat
Tags :
Sosial
Related : Pengerat
Bapak, kenapa kau lahirkan anarki?Bapak, kenapa kau lahirkan anarki? pada kami yang semestinya kau lindungi pada kami yang seharusnya kau ayomi Kami minta harga bukan untuk kau beli Tak ada harga yang p ...
Taman BacaDi lereng semeru berteman Ranu Kumboloanak-anak bercanda riangpara ibu menyiapkan makansemua sibuk menyambut,Petinggi desa kelabakansecepatnya menyuguhkan hidangantidak ...
Sendiripemuda pemudi hidup sendiri berjalan dengan pikiran sendiri sibuk bergaya sendiri sendiri apa yang salah pada diri sendiri mungkin bapak bisa tahu diri untuk menjawab s ...
SungaiCintailah aku seperti aliran sungai Nil Tiada berhenti atau putus Bisik pohon tempatku berteduh. Tangisku meledak seperti letusan merapi Tersenggal-senggal dan putus Di ...
SahabatSahabat, Langit berubah warna seketika dan aku tak tahu karena aku atau kamu namun terlihat jelas tak lagi biru entah kemana sebenarnya tujuanmu pergi yang pasti sesal ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SORRY FRIEND, yOur link is in mine now! HAPPY NEW YEAR!
ReplyDeleteKa, kok sepertinya puisi yang satu ini agak sinis thd pelakunya. (Harina)
ReplyDeletehttp://collectionofemails.blogspot.com/
ReplyDeleteVisiting u back
http://collectionofemails.blogspot.com/