Aku mulai keluar, bergerak menikmati akasia yang perlahan meninggalkan. Aku mulai mabuk, bernyanyi menemani waktu. Hingga detik menunjuk pukul tujuh, seseorang berbisik. "Berhentilah atau kami tinggalkan". Kernyit melukis dahiku, segera aku jadikan tangan ini tongkat untuk beranjak.
Depok, 2010
Sunday, May 30, 2010
Mabuk
Tags :
Rumah kita Air terjun
Related : Mabuk
KesedihanKesedihan itu seperti tetes air dalam samudera, tentu akan ikut hilang ketika datang gelombang. Dan aku menikmatinya..Thailand, 2010. ...
Kamu adalah akuLufi mengatakan, jangan datang,tapi aku sambut ucapannya, sayang,buang semua tingkah lakumu dahulu,bukan waktunya aku menjawab,sekian detik disini,hanya ingin aku mengat ...
Kakak dan AdikkuSepertiga ruangan hati ini tersisih untuk Kakak,di dalamnya banyak hiasan cantik berangka platinum,Apapun yang aku lakukan selalu kembali kepadamu,dalam wejanganmu..Kali ...
Ayah, Ibu dan Ibu sambungkuJogjakarta mengingatkan perjalanan,asongan berempak menjajakan tagihan bulanan,menegurku untuk membantu,aku juga tidak lebih baik, saat itu..Kitaran tikungan pojok bente ...
HatiRumah adalah hatidimana pikir akan kembalisuatu saat nanti ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
^_^ terkadang mabuk mmg diperlukan.
ReplyDeleteselamat beranjak
ReplyDeleteberanjak.... dan terus melangkahkan kaki, tanpa pernah lagi melihat apa yang pernah terjadi sebelumnya (gym)
ReplyDelete"Berhentilah atau kami tinggalkan"..Ingat itu ..
ReplyDelete