Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Monday, December 21, 2009

Rinai Hujan

Mungkin hujan adalah pertanda
langit tak kuasa lagi menampung
ribuan kesedihan
gelisah
gundah
resah
manusia..

dan bila Langit mampu menangis membasahi Bumi
dimana Bumi bisa melepas tangis?

Menghentikan hujan saja aku tak mampu
bagaimana aku bisa mencegah kepergianmu

Depok, 2009
Draft 17 dari Rinai Hujan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Rinai Hujan

  • Kaki LangitSemalam tadi kamu bertanya tentang kaki langit, bagaimana aku menerangkan bilamana kaki langitku sendiri tak pernah terjamah dalam pikiran mau pun bayangan. Sekian detik ...
  • Garis PelangiTitian ujung pelangi berwarna merah,menarik perhatian mata,berlatar keemasan matahari, kamu unjuk diri,perlahan pasti kamu tawarkan ujung lidah,tak kuasa bagiku mengecup ...
  • Kamu dan esok hari"Satu dari sekian wajah, pasti akan terus bersembunyi dalam ingatan. Kamu saat ini dan entah esok hari", begitu tulisku sebelum berlalu. Air tentu akan mengalirkan semua ...
  • Istana GugurDi istana itu terbentuk megah,ribuan jiwa di dalam,namun indah di pandang,Menyesal aku pergi meninggalkan,padahal semua demi kamu,Percakapan demi percakapan,sudah terlew ...
  • Lamunan IIAjak aku ke dalam duniamumenghampiri masa lalujuga bagaimana kau terlahirbiar aku tahuAjak aku masuk ke dalam jantungmelukis dinding dan mewarnainyadengan namaku, perlah ...

4 comments:

  1. kubiarkan hujan membasahiku
    menyerap lewat pori-pori ke dalam tubuhku
    memenuhi setiap pembuluh sampai ke jantung
    berpadu menjadi satu
    dan ikut mengalir menuju rahim bumi

    EM

    ReplyDelete
  2. puisi yg ini "rasanya" berbeda dgn yg kemarin...but i like this :)

    ReplyDelete
  3. Kika aku punya award utkmu, silakan ambil ya :) tq b4 :)

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..