Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Tuesday, December 15, 2009

Cahaya putih

dia pergi keluar
melewati jalur kereta Dunia dan Surga
membawa pergi semua
kecuali namaku

ada sesuatu di dunia ini
yang tak bisa berubah
sesuatu yang tak bisa terlihat
hingga semua menjadi terlambat

ada goresan
seperti yang pernah aku katakan
tapi cahaya putih itu menyentuh
tak mungkin buatmu berbalik
dan pulang ke rumah

Depok, 2009.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cahaya putih

7 comments:

  1. wah ini puisi yg kaya makna n kata hmmm, nice bro :) salam kenal :)

    ReplyDelete
  2. tapi aku justru mendatangimu dari luar dirimu untuk menyelami cahayamu, sobat. selalu menyenangkan membacamu, puitikamu.

    ReplyDelete
  3. puisi mantap nih. kemaren juga anak sekolah yg minta dibuatkan puisi di kedai kopi. wuih rame kok mas Kika, anak-anak sekolahan di kedai kopiku. buat mas Kika, gratis kopi susu lho hehehe

    ReplyDelete
  4. tiap baitnya bikin sesak. absurd sekali. absurd.

    ReplyDelete
  5. urang Sunda nya ? sami atuh nepangkeun nya

    ReplyDelete
  6. salam sobat
    wah puisi bagus dan okbanget
    karena didalamnya banyak makna mendalam.

    trims kunjungannya ya,,
    salam kenal
    saya sudah follow nich ya,,dengan nama Hanura damayanti yang tidak pakai foto ya,,

    ReplyDelete
  7. cahaya putih..
    di antara gelapnya langit
    mungkinkah ia bintang
    jika tidak
    mungkin ia matahari kecil

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..