Merasakan panas degup jantung
waktu bermain menanggalkan semua
berlari tiada mau di kejar pandangan
tak tersentuh satu kaki
pun kala tangan ingin meraih
Dalam hidup aku memutus
begitu banyak rantai
dalam tubuh, jiwa dan pikiran
untuk mengikuti
hanya untuk mengikuti waktu
Depok, 2009
*Kubangan catatan merah.
Sunday, July 12, 2009
Teras Waktu
Tags :
Damai Hati,
Sosial
Related : Teras Waktu
PalestinaPalestina..menangis, menjerit, sakitberlari menghindar roketberjaga satu-satunya nyawadi perlindungan yang runtuhPalestina..Tuhan menuliskan riwayatmuKamu tiada menanyak ...
PenghakimanKadang laut tak begitu jernih, bahkan langit pun tak secerah biasanya. Duka dan rintihan akan sayatan masa lalu begitu menggempar dalam jiwa seorang musafir. Harapan h ...
Bapak, kenapa kau lahirkan anarki?Bapak, kenapa kau lahirkan anarki? pada kami yang semestinya kau lindungi pada kami yang seharusnya kau ayomi Kami minta harga bukan untuk kau beli Tak ada harga yang p ...
Nagari IkanAku rasa Indonesia bukanlah sebuah Negara tapi Nagari orang-orang tertentu. Terus dimana sebenarnya aku hidup? Ternyata aku juga hidup di Nagariku sendiri. Nagari Ika ...
Temaram mimpidia tak memiliki mimpi hanya berselimut luka dan putus asa tinggal dalam keraguan sinarnya telah padam terhembus kerasnya hidup dan tergilas garangnya ibukota hanya lan ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wahhh
ReplyDeleteMenyejukkan otak, menyeimbangkan pikiran dengan baca2 puisi di sini...
ReplyDeleteHanya waktu bisa mengalahkan segalanya. Sejatinya kita harus berkompromi dengan waktu. (harina)
ReplyDelete...ku baca dan telanjangi hati...
ReplyDelete