Merasakan panas degup jantung
waktu bermain menanggalkan semua
berlari tiada mau di kejar pandangan
tak tersentuh satu kaki
pun kala tangan ingin meraih
Dalam hidup aku memutus
begitu banyak rantai
dalam tubuh, jiwa dan pikiran
untuk mengikuti
hanya untuk mengikuti waktu
Depok, 2009
*Kubangan catatan merah.
Sunday, July 12, 2009
Teras Waktu
Tags :
Damai Hati,
Sosial
Related : Teras Waktu
SungaiCintailah aku seperti aliran sungai Nil Tiada berhenti atau putus Bisik pohon tempatku berteduh. Tangisku meledak seperti letusan merapi Tersenggal-senggal dan putus Di ...
SahabatSahabat, Langit berubah warna seketika dan aku tak tahu karena aku atau kamu namun terlihat jelas tak lagi biru entah kemana sebenarnya tujuanmu pergi yang pasti sesal ...
Bapak, kenapa kau lahirkan anarki?Bapak, kenapa kau lahirkan anarki? pada kami yang semestinya kau lindungi pada kami yang seharusnya kau ayomi Kami minta harga bukan untuk kau beli Tak ada harga yang p ...
HatiRumah adalah hatidimana pikir akan kembalisuatu saat nanti ...
Terlalu indahSaat cakrawala itu menyentuh bumi, hanya sayatan akan kenangan yang mulai terlihat pudar, bukan benderang tentang hiruk pikuk dalam sepi, semua ini kusam, tak berbentuk, ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wahhh
ReplyDeleteMenyejukkan otak, menyeimbangkan pikiran dengan baca2 puisi di sini...
ReplyDeleteHanya waktu bisa mengalahkan segalanya. Sejatinya kita harus berkompromi dengan waktu. (harina)
ReplyDelete...ku baca dan telanjangi hati...
ReplyDelete