Merasakan panas degup jantung
waktu bermain menanggalkan semua
berlari tiada mau di kejar pandangan
tak tersentuh satu kaki
pun kala tangan ingin meraih
Dalam hidup aku memutus
begitu banyak rantai
dalam tubuh, jiwa dan pikiran
untuk mengikuti
hanya untuk mengikuti waktu
Depok, 2009
*Kubangan catatan merah.
Sunday, July 12, 2009
Teras Waktu
Tags :
Damai Hati,
Sosial
Related : Teras Waktu
SungaiCintailah aku seperti aliran sungai Nil Tiada berhenti atau putus Bisik pohon tempatku berteduh. Tangisku meledak seperti letusan merapi Tersenggal-senggal dan putus Di ...
Kaya tanpa hartaMenimang abumenggosok kulitmenunggu kesatdihantaran airkaya tanpa harta ...
Jakarta JakartaJakarta Jakarta engkau disebut kota Dimana uang jadi senjata diantara dinding bermata belukar modernnya tata kota. Kursi empuk penguasa. 2010 ...
Desakusewaktu kecil aku bermain di petakpetak sawahberlarian mengejar katak serta ikan dalam air bercampur lumpursampai tanpa terasa waktu memaksaku pulangsekarang waktu ini, ...
Nagari IkanAku rasa Indonesia bukanlah sebuah Negara tapi Nagari orang-orang tertentu. Terus dimana sebenarnya aku hidup? Ternyata aku juga hidup di Nagariku sendiri. Nagari Ika ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wahhh
ReplyDeleteMenyejukkan otak, menyeimbangkan pikiran dengan baca2 puisi di sini...
ReplyDeleteHanya waktu bisa mengalahkan segalanya. Sejatinya kita harus berkompromi dengan waktu. (harina)
ReplyDelete...ku baca dan telanjangi hati...
ReplyDelete