mungkin langit sedang mencuci lantai
membersihkan remasan gundah manusia
menguras sampah airmata
yang dilemparkan manusia
setiap detik waktu
dan aku ingin berhenti
berhenti mengirim sampah ke langit
Thursday, July 23, 2009
Sampah
Tags :
Renungan
Related : Sampah
Hari esok"Rasanya tak mau aku menunggu hingga esok hari. Satu persatu dari kecil hingga besar, masalah menyambangiku bahkan seperti hendak menginap dipelataran rumahku dengan dis ...
Pukul 7Gelegar tarian dan nyanyian menyambutkita selami setapak demi setapakselusur dinding istana yang harumkamu manja di pundakBerjalan arah taman samping Istanatersenyum kal ...
IbuOh Ibu, aku tersesat dalam mimpi. Di ruang tamu teman, aku temukan dongeng masa laluku tergeletak di bawah meja. Jalan serasa makin sulit aku temukan. Duhai Ibu, ternyat ...
Manusia adalah AkuSempat aku lepas kepalaku dari tempat sebenarnya, sempat pula aku gantungkan leher di tempat tidak semestinya, mungkin bukan waktu yang menginginkan namun sebuah kelana ...
Aku, perempuan berkebaya robek dan perempuan bergelang emasDia acungkan gelasnya kepada peminta itu dengan tangan penuh gemerincing gelang emas, disertai senyum menawan dilepaskannya pula sejumput uang dari dompetnya untuk dibag ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ayo....kita bersihkan jangan diem ajah....
ReplyDeletemetafora kreatif yang tak terduga, diksi yang liar tapi rapi juga justru tertib dalam memukau gelombang elektromagnetik kesadaran.slan
ReplyDelete'sampah' nya diklasifikasikan dulu yang combustible dan yang non-combustible...:)
ReplyDeletebuanglah sampah pada tempatnya...
ReplyDeleteefek kehidupan pasti menghasilkan sampah, tak mungkin ditampik. (harina)
ReplyDeleteLove our Earth..
ReplyDeleteSave our Earth..
Salam Dexter,
ReplyDelete"kerana, air mata manusia bukan sampah".
sampah??
ReplyDeleteyang ditangisi manusia
terkadang hal sepele beremah
tiada arti dibanding sejuta karunia
dan hidup seharusnya tabah
seperti mengirim do'a tersia
jika mestinya mampu lalui masalah