Rumah adalah hati
dimana pikir akan kembali
suatu saat nanti
Saturday, June 6, 2009
Hati
Tags :
Damai Hati,
Rumah kita Air terjun
Related : Hati
Aalia Putri KikaDi hari kelahiranmu mataku berenang dalam bahagia, haru mata, bibir, hidung itu adalah aku ada geliat menyelip dari tirai tipis dan tercium wangi di tubuh putih susu j ...
Kakak dan AdikkuSepertiga ruangan hati ini tersisih untuk Kakak,di dalamnya banyak hiasan cantik berangka platinum,Apapun yang aku lakukan selalu kembali kepadamu,dalam wejanganmu..Kali ...
Dunia PuisiBarlari menari kibaskan bunga mawar,menemui hujan yang tak pernah lekang menemani sang dunia,perputaran bumi, mampu menciptakan negeri langit,Aku pun membentuk negeri pu ...
Sesobek kertassesobek kertas itu berceritadulu aku dan kamu pernah bersamadalam sebuah rajutan daun kelapayang dilakukan malamsesobek kertas itu mengatakanbila aku selalu tertelungkup ...
Tangkup doa Orang butaaku di mabuk rasa duniaterbawa jauh tanpa terasa...terdengar hanya suara bukan lakuentah siapa namun ada lagubegitu riuh suara tanpa rasa jantungkuaku berlari demi waktu ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hati bisa berpikir.
ReplyDeletetapi terkadang, pikiran gak punya hati.
begitukah??
hati ruang cinta dan nurani
ReplyDeleteserta iman yang oleh-Nya diberi
tapi fikir terkadang tak mengiringi
namun jika teridhoi pasti kembali ke hati
kuludahi rumah hatimu dgn...
ReplyDeleteair liur yg bening di hati
moga membasahi dan memberi ruang licin untuk bergerak
karena rumah hati jg terdiri dari unsur airmu yg menyejukan
jadi tak ada lagi yang mengeluh tak punya rumah,,,kecuali ia memang tak punya hati
ReplyDelete:D
biar aja..
ReplyDeletetak ada salahnya kembali,,syangnya aku tak ada hati
Hati adalah nurani menyimpan nilai2yg hakiki (harina)
ReplyDeletesingkat tapi bermakna sangat dalam....
ReplyDeletesalam kenal...
Gelisah.. sepi dirundung kalut meliuk
ReplyDeleteTermenung terdiam dalam lamunan
Kusapa pikirku dia mentertawaiku
Bahkan angan melambung meledekku
Otak membentak… bodoh kamu..
Kepada siapa kumengadu rasaku
Lama sudah ku berjalan berputar
Seorang diri tiada arah tujuan pasti
Tiada teman.. tiada kawan.. sendiri..
Bahkan sahabat sejati tiada kuingat
Yayaya.. hati nurani.. sahabatku dulu
Kemanakah suaramu kini hilang lenyap
Mengapa kau terdiam dan menangis pilu
Salah apakah diriku... padamu sahabat
Mengapa kau terdiam dan membisu mati
hati tempat bersemayam segala rasa
ReplyDeleterumah terindah penghias raga
kembalilah kesana....
di relungnya nyaman laksana surga