Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Saturday, June 6, 2009

Hati

Rumah adalah hati
dimana pikir akan kembali
suatu saat nanti

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Hati

  • Teras WaktuMerasakan panas degup jantungwaktu bermain menanggalkan semuaberlari tiada mau di kejar pandangantak tersentuh satu kakipun kala tangan ingin meraihDalam hidup aku memut ...
  • Kamu adalah akuLufi mengatakan, jangan datang,tapi aku sambut ucapannya, sayang,buang semua tingkah lakumu dahulu,bukan waktunya aku menjawab,sekian detik disini,hanya ingin aku mengat ...
  • Ayah, Ibu dan Ibu sambungkuJogjakarta mengingatkan perjalanan,asongan berempak menjajakan tagihan bulanan,menegurku untuk membantu,aku juga tidak lebih baik, saat itu..Kitaran tikungan pojok bente ...
  • Sesobek kertassesobek kertas itu berceritadulu aku dan kamu pernah bersamadalam sebuah rajutan daun kelapayang dilakukan malamsesobek kertas itu mengatakanbila aku selalu tertelungkup ...
  • KesedihanKesedihan itu seperti tetes air dalam samudera, tentu akan ikut hilang ketika datang gelombang. Dan aku menikmatinya..Thailand, 2010. ...

9 comments:

  1. hati bisa berpikir.
    tapi terkadang, pikiran gak punya hati.

    begitukah??

    ReplyDelete
  2. hati ruang cinta dan nurani
    serta iman yang oleh-Nya diberi
    tapi fikir terkadang tak mengiringi
    namun jika teridhoi pasti kembali ke hati

    ReplyDelete
  3. kuludahi rumah hatimu dgn...
    air liur yg bening di hati
    moga membasahi dan memberi ruang licin untuk bergerak
    karena rumah hati jg terdiri dari unsur airmu yg menyejukan

    ReplyDelete
  4. jadi tak ada lagi yang mengeluh tak punya rumah,,,kecuali ia memang tak punya hati
    :D

    ReplyDelete
  5. biar aja..
    tak ada salahnya kembali,,syangnya aku tak ada hati

    ReplyDelete
  6. Hati adalah nurani menyimpan nilai2yg hakiki (harina)

    ReplyDelete
  7. singkat tapi bermakna sangat dalam....

    salam kenal...

    ReplyDelete
  8. Gelisah.. sepi dirundung kalut meliuk
    Termenung terdiam dalam lamunan
    Kusapa pikirku dia mentertawaiku
    Bahkan angan melambung meledekku
    Otak membentak… bodoh kamu..

    Kepada siapa kumengadu rasaku
    Lama sudah ku berjalan berputar
    Seorang diri tiada arah tujuan pasti
    Tiada teman.. tiada kawan.. sendiri..
    Bahkan sahabat sejati tiada kuingat

    Yayaya.. hati nurani.. sahabatku dulu
    Kemanakah suaramu kini hilang lenyap
    Mengapa kau terdiam dan menangis pilu
    Salah apakah diriku... padamu sahabat
    Mengapa kau terdiam dan membisu mati

    ReplyDelete
  9. hati tempat bersemayam segala rasa
    rumah terindah penghias raga
    kembalilah kesana....
    di relungnya nyaman laksana surga

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..