Aku menari di atas pasir lahar
dengan kostum ludah penonton
karena muka kita berminyak dan berair
Aku telanjang di rumputan duri
berpayung peluh cacar
karena muka kita dua biji lidi
Aku mengeluhkan liang senggama
yang seikat lapak dengan gerobak
karena warna bajuku warna warni
Ah... saat masih hidup
lalat,
nyamuk,
kutu,
kecoak,
tiada mau menyentuhku
betapa busuknya aku!
Ah.. aku jadi takut
ulat,
cacing,
belatung,
tak mau berpesta
menganyam tubuhku...!
saat..
betapa busuknya aku!
Tuesday, March 17, 2009
Bias
Tags :
Puisi
Related : Bias
SesekaliMengapa kau s'lalu berhasil Membuat hujan di hatiku Gerimis seketika, atau deras sekelebatnya Mengapa aku s'lalu gagal Menahan angin kelabu yang kau hembuskan Hingga ge ...
DengarlahDengar, dengarlah Ini lagu untukmu Lagu yang kunyanyikan dengan merdu Dalam sepiku, dalam diamku Dengar, dengarlah Hati ini masih sendu Tersiksa menyimpan rindu Rindu ...
Kupu Cantik di Kamarku (bag 2)Matahari begitu indah menjelang redupindahnya memegang waktu..Entah mengapa aku tak merasa ikutdan asyik mencandai kupu..kesana kesini berlarihinggapi tubuh satu jengkal ...
Temaram mimpidia tak memiliki mimpi hanya berselimut luka dan putus asa tinggal dalam keraguan sinarnya telah padam terhembus kerasnya hidup dan tergilas garangnya ibukota hanya lan ...
Hanya sejenakhanya sejenak aku merasakan kehangatan itu hanya sejenak aku bertutur tentang cinta hanya sejenak aku berjalan di cakrawala hati hanya sejenak aku berpikir akan ketenang ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Emmm, asli, jadi speechless dengan ending di dua bait terakhir...
ReplyDeleteDaripada mengeluh, mungkin ada baiknya tarik nafas dalam2, trus dihembuskan dech...gimana??? :)
Baiklah....hemmmmmmmmmmm yak...
ReplyDeletefiuhhhhhhhh... sudha tuh ummi.
Kalau cacing, belatung tak mau berpesta, raganya utuh ya
ReplyDeletewah mas... sakti banget ya bisa menari diatas pasir lahar hehehhe
ReplyDeletewah... serem banget merinding ada cacing, belatung sama ulat hiii....
ReplyDeletedan jika binatang binatang itu enggan melumat tubuh kita. itu suatu penyiksaan terberat.disisi lain, ingin binasa. tapi disisi lain, tak mengingininya...
ReplyDeleteseakan semua tak seperti yang kau harap..
ReplyDeleteseakana semua tak seperti yang kau ingin..
tapi seperti itulah jalan hidupmu..
semua kan berakhir indah hanya padamu..
kulikan diksinya memotong nadi2... tak teruraikan dengan satu atau dua kalimat pemujaan, keren
ReplyDeletebro, aku jadi ingat percakapan kita tentang istilahmu 'seringai duit', saat lihat poster2 itu...
ReplyDeletenyambung gak ya, hehe...
kalau saya penontonnya, maka akan saya lumuri bedak si 'aku' itu. agar tak lagi berminyak dan berair wajahnya. :p
ReplyDeletehe...
seperti puisi ini...blass.. ga mudhenk.
yang ada di imajiku..
ya, benar2 seseorang seperti tertulis di sini. haha..naif yah..
sukses deh, utk rahasia kata..
trims sobat.. dah mampir ke Sungaikuantan.com
ReplyDeletepuisinya.. makin keren aja tuh....
salam akrab sllu...
maammmmmbuuuuuuuuuuuuu
ReplyDeletetututp idunggggg
Dalam kehidupan...
ReplyDeleteAkan kita temui banyak peristiwa yang baik dan buruk
Pelajari dan jangan pernah mencela
Karena disitu akan ada ilmu yang berharga akan kita dapati
Dalam berkawan...
Jangan pandang ....siapa, apa dan dimana
Karena setiap yang datang
Akan memberi kita sebuah nuansa
Memberi warna dalam kehidupan
Memberi rasa dalam kehangatan
memberi kekuatan saat kita membutuhkan
Memberi cinta yang berbeda dan tak terlupakan
Manusia, nyamuk, lalat, cacing, kecoa, ...jangan saling mencela
Mari kita, sama-sama hidup berdampingan
Dibumi yang penuh lahar,benci, dendam iri dan dusta
Kita tanamkan cinta dan kasih sayang....sampai akhir perjalan kehidupan
Kemanakah tubuh itu akan kembali...
ReplyDeleteSaat ulat, cacing dan belatung tak mau berpesta dan menganyam tubuhnya...
Saat tanah hitam asalnya enggan melebur tubuhnya...
Dan saat cairan hitam bau busuk tak ingin menyentuhnya...
Mas Kika, ini ganti judul ya...:)
Bias? namanya sama seperti temanku..
ReplyDeletesalam kenal^^
trims yah dah maw knjungi blog saya.
salam kenal bos
ReplyDeletewaduh, mantap aja deh, hehe
ReplyDeletemmmhh.. jadi ngga bisa komen nih....
ReplyDeletesebuah puisi ttg perjalanan hidup manusia,.... mantap banget man..
sepertinya saya jadi speechless kalo udah sampe sini..
ReplyDelete