Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Sunday, May 1, 2011

Aku

Aku yang tak mampu menangis dihadapanmu, hanya mampu memandang air yang terus menerus mengalir memeluk batu.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Aku

  • MariastutiMemindahkan namamu di pelataran agar sejenak berhenti memainkan airmata Dan aku bisa kembali memasuki kamar serta membaringkan hatimu. Depok, 2010 ...
  • Kemarin hariKemarin hari, aku berjalan menghampiri batu besar di pinggir sungai. Aku temukan disitu gurat nama yang perlahan semakin nyata. Dengan sedikit takut, aku coba duduk di a ...
  • PasirDuhai maha cinta,begitu rupa kau aduk kehidupandari seduhan "ada dan tiada"dan jejak pada pasir,tersapu ombak yang selalu setia kembali pada pantaiDepok, 2010. ...
  • KremasiAku antar tubuhmu menjadi penumbuh bunga yang indah, sementara aku ambil jiwamu menjadi penumbuh jalan hidup. Kamboja yang berisik, menciptakan nyanyian di hati. Tiba-ti ...
  • Daun GugurDaun gugur berceritatak kau sambut akuranting yang patahjatuh tepat ditepi sungaiDepok, 2010. ...

3 comments:

  1. penulisan kata "dihadapanmu" harusnya "di hadapanmu" *redaksional hehe*

    puisinya sedih ya..

    ngomong2 tentang air yang mengalir, bukankah itu seperti hidup. ada istilah Pantha Rei, segalanya selalu berubah. bahkan kita tidak akan pernah bisa menginjak air yang sama untuk kedua kalinya dalam sebuah sungai yang mengalir.. begitulah kehidupan selalu berubah bukan? *hanya berbagi*

    ReplyDelete
  2. salam kenal mba


    ane tunggu nih follow baliknya amin

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..