Kemarin hari, aku berjalan menghampiri batu besar di pinggir sungai. Aku temukan disitu gurat nama yang perlahan semakin nyata. Dengan sedikit takut, aku coba duduk di atasnya. Meski aku tahu, hati ini akan sakit merasakannya. Beberapa hari belakangan, wajahmu tak berhenti berputar di sekitar mataku. Hampir di semua sudut pandangku, wajahmu tersenyum seakan menggoda untuk mengejar. Teringat dulu, kita berlari bersama mengejar kereta, di antara sesenggalan nafas yang tak mau kalah ikut berkejaran, kamu masih sempat tertawa ketika kaki indahmu terantuk batu. Padahal kamu jatuh waktu itu. Dengan semangat, kembali tanganku kamu sambut dan lari.
Masih disitu, tanpa sadar senyum di bibirku sesekali terkembang dan sesekali mengerucut diam. Kamu begitu indah, karunia terindah yang mungkin pernah ada di bumi ini dalam hidupku. Sempat terpikir, mungkin Tuhan menurunkanmu hanya untuk membuatku menangis dan menangis. Namun segera aku sadari, mungkin juga Tuhan menurunkanmu mewakili dirinya untuk membuatku tersenyum dengan senyum terindah yang pernah aku lakukan. Akan terus aku ingat semua ini. Kamu warnai hidupku. Kamu buat aku makin hidup di antara perjalanan hidupku.
Serasa di surga
Bila aku ingat dirimu
Senyum
Tawa
Gerak
Hingga lembut kulitmu
Bahagialah selalu,
Selalu ada cinta dihatiku
Untukmu
Mungkin ini lukisan terakhir dariku. Daun pun akan gugur dan berganti. Perubahan sudah pasti tidak terelakan, namun aku akan mengelak keras untuk merubah namamu. Lihatlah diluar sana, hujan berhenti. Seperti tahu bahwa sudah tiba waktunya untuk membunuh masa lalu dan kembali hidup.
Depok 2010.
Selamat datang kehidupan yang baru, 2011. Dan ini yang terakhir.
Friday, December 17, 2010
Kemarin hari
Related : Kemarin hari
Paku di KepalakuWaktu itu kau bangunkan aku dengan senyummu. Semua kesakitan, keletihan, serasa lenyap hilang tersapu tawamu. Seperti hantu yang terpaku tepat di kepala, kemanapun semua ...
NamaPagi tadi aku temukan coretan lamadisitu tertulis namadengan gurat tebal di balik kertasnamaku..Sesaat,kata-kata bijak yang terbiasa menyertaseperti berjalan meninggalka ...
KopiAku bunuh diriku pelan-pelandari setiap hisapan dan gemeretak apimerekat-rekat retak hatikepul asap disertai kopiKamu tetap tak mau pergi.Depok, 2010 ...
Jadi manusiaAku telah menjadi manusiatelah mengenal kemanusiaanberlari kesana berteriakberjalan kemari menangishanya sesekali tertawaAku masih duduk disinimerasa menjadi manusiabahk ...
Bila aku matiBila aku matitimbunlah tubuhkuseperti kau timbunkepingan hatikuditempat sampahwaktu itu..Depok, 2010 ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Puisi2nya menyentuh banget
ReplyDelete