Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Friday, December 17, 2010

Kemarin hari

Kemarin hari, aku berjalan menghampiri batu besar di pinggir sungai. Aku temukan disitu gurat nama yang perlahan semakin nyata. Dengan sedikit takut, aku coba duduk di atasnya. Meski aku tahu, hati ini akan sakit merasakannya. Beberapa hari belakangan, wajahmu tak berhenti berputar di sekitar mataku. Hampir di semua sudut pandangku, wajahmu tersenyum seakan menggoda untuk mengejar. Teringat dulu, kita berlari bersama mengejar kereta, di antara sesenggalan nafas yang tak mau kalah ikut berkejaran, kamu masih sempat tertawa ketika kaki indahmu terantuk batu. Padahal kamu jatuh waktu itu. Dengan semangat, kembali tanganku kamu sambut dan lari.

Masih disitu, tanpa sadar senyum di bibirku sesekali terkembang dan sesekali mengerucut diam. Kamu begitu indah, karunia terindah yang mungkin pernah ada di bumi ini dalam hidupku. Sempat terpikir, mungkin Tuhan menurunkanmu hanya untuk membuatku menangis dan menangis. Namun segera aku sadari, mungkin juga Tuhan menurunkanmu mewakili dirinya untuk membuatku tersenyum dengan senyum terindah yang pernah aku lakukan. Akan terus aku ingat semua ini. Kamu warnai hidupku. Kamu buat aku makin hidup di antara perjalanan hidupku.

Serasa di surga
Bila aku ingat dirimu
Senyum
Tawa
Gerak
Hingga lembut kulitmu

Bahagialah selalu,
Selalu ada cinta dihatiku
Untukmu

Mungkin ini lukisan terakhir dariku. Daun pun akan gugur dan berganti. Perubahan sudah pasti tidak terelakan, namun aku akan mengelak keras untuk merubah namamu. Lihatlah diluar sana, hujan berhenti. Seperti tahu bahwa sudah tiba waktunya untuk membunuh masa lalu dan kembali hidup.

Depok 2010.
Selamat datang kehidupan yang baru, 2011. Dan ini yang terakhir.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kemarin hari

1 comments:

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..