Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Sunday, October 3, 2010

Pintu

Ranting satu persatu berderak
daun meliuk menyentuh tanah
Malam mengantar beberapa pesan
diantara titik-titik embun
yang tak mampu lagi aku ambil
kala matahari menjemputnya kembali

Semestinya aku dengar desah angin
untuk kembali di masa kecil
yang terbiasa kuat menjalani
tapi aku tersesat..
di jalan panjang dan berliku
menuju pintumu.

Depok, 2010


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pintu

  • Sekali lagiBila ada yang melihat diaTolong katakan padanya"Beri satu lagi kesempatanuntukku berbuat yang benar".Jogjakarta, 2010 ...
  • Mendung di sore hariKita pernah bertempat di sebuah rumahmenghuninya bersama diantara buahBuah dari pertengkaranBuah dari kesenanganBuah dari percintaanTanpa sempat masak dan menjadi sampah ...
  • Jadi manusiaAku telah menjadi manusiatelah mengenal kemanusiaanberlari kesana berteriakberjalan kemari menangishanya sesekali tertawaAku masih duduk disinimerasa menjadi manusiabahk ...
  • SemestaSemesta, ajak aku sejenak berlibur dan berdoaSeperti angin, aku ingin mengisi dunia...Depok, 2010 ...
  • KopiAku bunuh diriku pelan-pelandari setiap hisapan dan gemeretak apimerekat-rekat retak hatikepul asap disertai kopiKamu tetap tak mau pergi.Depok, 2010 ...

2 comments:

  1. dalam sebuah perjalanan pasti akan ada jalan bercabang yang menyesatkan.. begitu juga perjalanan menuju sebuah hati, harus ingat tujuan awal dan arah perjalanan.. dan tentu saja memiliki kunci untuk membuka pintunya..

    ReplyDelete
  2. sudah bertahun-tahun kucari kuncinya.........

    padahal, pintunya selalu terbuka

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..