Bapak, kenapa kau lahirkan anarki?
pada kami yang semestinya kau lindungi
pada kami yang seharusnya kau ayomi
Kami minta harga bukan untuk kau beli
Tak ada harga yang pantas bagi nyawa ini
kecuali harga diri
Tapi kenapa kau jual diri?
Ah Bapak, cermin pun akan retak ketika kau berdiri.
[untuk Priok & Cina Benteng, 2010].
Depok, 2010
Friday, April 16, 2010
Bapak, kenapa kau lahirkan anarki?
Tags :
Sosial
Related : Bapak, kenapa kau lahirkan anarki?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
memang,
ReplyDeleteada harga yang tak dapat terbeli
apalagi ditawar tuk dimiliki
namun,
itu semua cerita dahulu
cerita dari nenek moyang kita, yang
mengatakan harga menghargai adalah
fosil warisan yang harus dijaga
dipelihara, dilestarikan, bersama
dan cerita itu pun
tak tersisa dan musnah
hingga buku-buku sejarah pun
seakan enggan
menyimpan mantra-mantra
'harga' dan 'menghargai' itu
ya.....
walau hanya kalimat itu saja
karena,
dalam suasana yang berbeda
dengan 'bapak' yang berbeda pula
sejarah dapatlah dengan mudah dipolesi
seperti yang 'bapak' inginkan
semaunya yang 'bapak' harapkan
hanya untuk 'bapak' dan 'bapak' saja
walo kadang harus berbagi bersama 'jajaran bapak'
sejarah bukan hal yang mustahil
untuk diputar dan dibalikan
kemana 'bapak' sewaktu ibu menangis
di hari rabu waktu itu ?