Bilamana mati nanti
sungguh aku tak berharap
bertemu ayah atau ibu
bahkan anakku..
Mungkin saja
wajahku akan tampak sangat tua
dan tentu aku malu
karena bisa saja cucuku
menjadi sebaya
Teman
Apa sesungguhnya kematian?
Ada yang mengatakan gerbang
Ada pula yang mengatakan jembatan
Ada juga yang berkata
"Ah.. itukan hanya siklus alam,
agar bumi tidak merasa berat menyangga manusia"
Sebelum itu menyapa
satu hal pasti bagiku
mengusahakan kebahagiaan
bagiku dan yang tercinta..
Diluar,
hujan memainkan musiknya
semoga itulah sambutan
ketika aku mati.
Depok, Maret 2010
Wednesday, March 24, 2010
Percakapan
Tags :
Renungan
Related : Percakapan
PercakapanBilamana mati nanti sungguh aku tak berharap bertemu ayah atau ibu bahkan anakku.. Mungkin saja wajahku akan tampak sangat tua dan tentu aku malu karena bisa saja cucuk ...
Mentik IItetaplah tersenyum disitu diatas sebuah batu sebarkan pandangan lihatlah keindahan bukit ini disini begitu banyak keluhan dari satu dua orang datang bahkan puluhan hing ...
Sudut airSebelum jari jemariku berhenti menuliskan namamudisini aku suguhkan rasa beriring cintasebesar harapan yang tertulis dilangitaku menari diatas awan..kemudian aku menjelm ...
Mencari jalan lainCeritakan padaku akan sampah yang sering kamu tiduri dengan bangga dan tepuk dadamu. Ceritakan padaku pula seperti apa ludah yang sering kamu jilat sendiri pada saat muk ...
SungaiCintailah aku seperti aliran sungai Nil Tiada berhenti atau putus Bisik pohon tempatku berteduh. Tangisku meledak seperti letusan merapi Tersenggal-senggal dan putus Di ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ah gundah makin mengkristal :(
ReplyDeletemusik malaikat menderas di luar
ReplyDeleteah kita kan saudara masak saling meludahi, tak baiklah macam itu. kalo mas lagi ad wkt senggang kunjungi blogq ya, http://hebbywood.blogspot.com/ makasih...
ReplyDeleteSemoga kau tetap menulis, setelah mati nanti.
ReplyDelete