Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Thursday, February 18, 2010

Titik Air.

Setiap manusia duduk di atas tumpukan kertas-kertas kenangan yang bertambah tanpa terasa. Di dalam detik, detak waktunya. Bertambah tebal tumpukan, semakin meninggi ketakutan hingga terkadang melebihi tinggi badan.

mari nikmati satu titik air
yang menetes di kaca,
merambat pelan
hingga termakan hangat udara

Kesedihan adalah titik air, yang seiring waktu pasti tertelan debur ombak kehidupan. Ketika hujan telah turun, itu pertanda cerah ceria warna langit akan kembali menemani.


**
Re-edit dan re-post
"Tak perlu membayar/membunuh masa lalu".
Februari 2010.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Titik Air.

7 comments:

  1. Hati yang menangis itu.
    Biarlah sang waktu yang mengobatinya.
    Lelapkkan penatnya diantara sejuta tawa dalam kehidupan..
    Lelapkan isaknya dalan cahaya terang..
    ........
    Gimana kabarnya mas, hampir setahun gak kesini..

    ReplyDelete
  2. thanks to info mas,,,,salam ya,,puisinya bagus toch,,,

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..