Setiap manusia duduk di atas tumpukan kertas-kertas kenangan yang bertambah tanpa terasa. Di dalam detik, detak waktunya. Bertambah tebal tumpukan, semakin meninggi ketakutan hingga terkadang melebihi tinggi badan.
mari nikmati satu titik air
yang menetes di kaca,
merambat pelan
hingga termakan hangat udara
Kesedihan adalah titik air, yang seiring waktu pasti tertelan debur ombak kehidupan. Ketika hujan telah turun, itu pertanda cerah ceria warna langit akan kembali menemani.
**
Re-edit dan re-post
"Tak perlu membayar/membunuh masa lalu".
Februari 2010.
Thursday, February 18, 2010
Titik Air.
Tags :
Sajak
Related : Titik Air.
Mendung di sore hariKita pernah bertempat di sebuah rumahmenghuninya bersama diantara buahBuah dari pertengkaranBuah dari kesenanganBuah dari percintaanTanpa sempat masak dan menjadi sampah ...
24 April 2010Hal terakhir yang teringat waktu ituaku berjalan ditemani deras hujan yang tak mampu menghentikan airmatakuDepok 2010. ...
Kaya tanpa hartaMenimang abumenggosok kulitmenunggu kesatdihantaran airkaya tanpa harta ...
Tanyakan pada cicakBerapa banyak dalam setiap hariorang terluka karena cerita cinta?dan berapa kali pula terjadi"Aku akan berhenti mencintai lagi",diiringi sumpah?Berapa banyak dalam setia ...
Gagak dan Hantu“Hey, siapa disitu??”. Si gagak coba melihat.“Eh itukan si parin yang kemarin melayang layang karena buaian..?!”. Kembali si gagak coba meneliti. “Bukan, kemarin dia mel ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menghampirimu, malam.
ReplyDeleteASYIK PUISINYA, MAS.
ReplyDeleteOh. . .
ReplyDeleteHati yang menangis itu.
ReplyDeleteBiarlah sang waktu yang mengobatinya.
Lelapkkan penatnya diantara sejuta tawa dalam kehidupan..
Lelapkan isaknya dalan cahaya terang..
........
Gimana kabarnya mas, hampir setahun gak kesini..
Puisi yang bagus ..
ReplyDeleteya nok puisinya bagus sekali.
ReplyDeletethanks to info mas,,,,salam ya,,puisinya bagus toch,,,
ReplyDelete