Aku mengerti sorot matamu
Getar bibir
Kerut kening
Galap ketidakberdayaan
Melambai jemari puntung
Dalam tulang dada hampa
Menyeru angan-angan tak terjangkau
Kau meminta aku menulis di dinding kalbu
Kau tak tahu aku dalam pasungan
Pena tak bertinta
Aku kehabisan kata-kata
Menyulang cahaya di keningmu
Bulan mati di krongkongan.
Josias,Ternate-Maluku Utara.
Wednesday, February 10, 2010
Pena tak bertinta
Tags :
Josias
Related : Pena tak bertinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah puisi yang hebat dan tidak lebay :) btw BAGI orang awam sepertiku menulis puisi adalah ekspresi hati bukan harus berdasarkan teori seperti yg anda bilang..kita mungkin punya perbedaan disini (anda ahlinya) tapi tolong jgn menilai sesuatu hanya dari satu sisi, anda boleh menilai sesuatu jika anda memang SUDAH TAHU makna sebenarnya dari suatu karya orang lain :)
ReplyDeletecahaya, ah sesuatu yang kucintai
ReplyDelete