Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Wednesday, February 10, 2010

Pena tak bertinta

Aku mengerti sorot matamu
Getar bibir
Kerut kening
Galap ketidakberdayaan
Melambai jemari puntung

Dalam tulang dada hampa
Menyeru angan-angan tak terjangkau
Kau meminta aku menulis di dinding kalbu
Kau tak tahu aku dalam pasungan
Pena tak bertinta

Aku kehabisan kata-kata
Menyulang cahaya di keningmu
Bulan mati di krongkongan.

Josias,Ternate-Maluku Utara.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pena tak bertinta

2 comments:

  1. wah puisi yang hebat dan tidak lebay :) btw BAGI orang awam sepertiku menulis puisi adalah ekspresi hati bukan harus berdasarkan teori seperti yg anda bilang..kita mungkin punya perbedaan disini (anda ahlinya) tapi tolong jgn menilai sesuatu hanya dari satu sisi, anda boleh menilai sesuatu jika anda memang SUDAH TAHU makna sebenarnya dari suatu karya orang lain :)

    ReplyDelete
  2. cahaya, ah sesuatu yang kucintai

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..