Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Monday, September 14, 2009

Mencari jalan lain

Ceritakan padaku akan sampah yang sering kamu tiduri dengan bangga dan tepuk dadamu. Ceritakan padaku pula seperti apa ludah yang sering kamu jilat sendiri pada saat mukamu terlepas dari kulit. Mungkin ada yang bisa aku buktikan dari bangunan bukit sampah dan ludahmu. Kegelapan yang sering kamu coba bongkar tak ubahnya sebuah kaca mobil yang sering kamu gunakan untuk mentertawakan semua yang melintas di sekitar. Berlari lalu bersembunyi.

Selalu saja kamu ceritakan padaku akan kata asing yang selalu terdengar setiap kamu mengeluhkan terjalnya hidup. Sementara disana rintih anak gempa tak mampu menerobos telinga dengan tembok tinggi yang sering kamu atasnamakan suara Tuhan. Bahkan penyairpun tak mau mengakui sebagai anak syair untuk dihidupkan dalam gores pena kecantikan mereka. Semoga esok setelah aku terbangun di pagi hari, semua bisa terjalani seperti kemarin. Kembali hidup dan bencana ini berakhir.

Depok, 2009.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Mencari jalan lain

7 comments:

  1. Semoga esok setelah aku terbangun di pagi hari, semua bisa terjalani seperti kemarin. Kembali hidup dan bencana ini berakhir.


    paling suka dengan bait terakhir bang,...
    dalem banget


    salam ,ahmad

    ReplyDelete
  2. kadang kita menemui jalan terjal, lalu kita bisa melampoinya,..dan akan menyisakan pengalaman ketika kita terbangun dari keadaan.

    ReplyDelete
  3. Terselip khilaf dalam candaku,
    Tergores luka dalam tawaku,
    Terbelit pilu dalam tingkahku,
    Tersinggung rasa dalam bicaraku.
    Hari kemenangan telah tiba,
    Semoga diampuni salah dan dosa.
    Mari bersama bersihkan diri,
    sucikan hati di hari Fitri.
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
    Taqoba lallahu minnaa wa minkum
    Shiyamanaa wa shiyamakum
    Minal ‘aidin wal faizin
    Mohon maaf lahir dan batin
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuullllllllllllllllll

    ReplyDelete
  4. Kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh, meungpeung wanci can mustari. Taqabalallahu Minna Wa Minkum
    Wilujeng Idul Fitri 1430 H, sim kuring neda dihapunten samudaya kalepatan.
    Kuring neda dihapunten kana samudaya kalepatan, boh bilih aya cariosan anu matak ngarahetkeun kana manah, da sadayana oge mung saukur heureuy, manusa mah teu tiasa lumpat tina kalepatan jeung kakhilafan

    ReplyDelete
  5. Untungnya kakak masih punya seorang Kika, karena selalu mengingatkan kealpaan atas kebanggaan yg selalu didengungkan banyak orang namun, sakit terdengar di telinga. Maaf lahir bathin ya Ka. (harina)

    ReplyDelete
  6. tapi bencana itu bukan mimpi, yang hilang ketika kita bangun pagi hari...

    ReplyDelete
  7. Satu kata yang tiada tergantikan
    Kata MAAF nan tulus dan ikhlas
    Keluar dari lubuk hati terdalam
    Terselip khilaf dalam candaku,
    Tergores luka dalam tawaku,
    Terbelit pilu dalam tingkahku,
    Tersinggung rasa dalam bicaraku.
    Buruk laku tindak tandukku
    Hanya Harap dan MAAF terucap
    Mudah mudahan esok lebih baik
    Saat Hari Kemenangan telah tiba,
    Semoga diampuni salah dan dosa.
    Mari bersama bersihkan diri,
    Murnikan Jiwa dalam genggamanNYA
    sucikan keping hati di hari nan Fitri.
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
    Taqoba lallahu minnaa wa minkum
    Shiyamanaa wa shiyamakum
    Minal ‘aidin wal faizin
    Mohon maaf lahir dan batin
    Dari :
    “Kang Boed Sekeluarga”
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    ‘tuk Sahabat Sahabatkuku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuullllllllllllllllllllll

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..