Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Monday, September 28, 2009

Bernafas kembali.

Pernah suatu hari aku meminta pada diri sendiri untuk jatuh cinta, namun dia menolak. Kemudian di kemudian harinya aku pinta dia untuk mengangguk saat menerima cinta, namun ku dapati gelengan kepala. Maka aku jalani diri sendiri untuk terus melaju mengikuti arus air yang telah terjun dari ketinggian di ujung gunung sana. Berharap aku mampu menyentuh garis pantai hingga masuk ke dalam samudera biru yang dulu pernah membuatku telanjang hidup-hidup.

Tanpa berenang, semestinya aku tenggelam didalamnya. Mungkin tubuhku terlalu ringan, sangat ringan hingga serasa ranting yang hanya bisa hanyut diatas permukaan air. Masih ada sedikit harapan untuk bisa tenggelam dan mati meninggalkan semua ini, tentu dengan senyum meski disambut dengan tangis.

Depok, 2009.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bernafas kembali.

7 comments:

  1. Kdang aq juga ingin menyerah. Berhenti, lelah menghadapi kehidupan. Tp kaki ini seakan tak pernah lelah. Tetap berjalan walau dia berlumur darah.
    Minal aidzin wal fa'idzin ya mas.

    ReplyDelete
  2. cinta itu kan milik diri sendiri, tidak harus sama kan dengan orang lain


    kekekke

    ReplyDelete
  3. Bernafas kembali, disini atau nanti, hanya diri dan Dia yang paling tau...

    "mohon maaf lahir bathin Mas Kika, gimana kunjungan ke korban gempa kemarin?"

    ReplyDelete
  4. Sudah seharusnya apapun bentuk dan keadaan hidup ini harus di jalani karena kita telah ada di dalamnya.
    Seperti ketika kita ada di kedalaman air yg dalam,maka kita wajib berenang dengan segenap kemampuan agar tidak tenggelam dan mati di dalamnya..

    Kayaknya baru skali ini mampir..
    Salam kenal y mas..ckxkxkxkxkx..

    ReplyDelete
  5. Semangat Kika, kerinduan akan cinta adalah anugrah yg tak dapat diduga dan direkayasa. Insyaallah akan menghampiri kita. Maaf lahir bathin ya (harina)

    ReplyDelete
  6. @Rampadan - Setiap manusia punya mentalnya masing-masing dan tentu berbeda satu sama lain, namun pasti akan ada waktunya untuk turun.

    @Suryaden - Iya wis manut sama pak tua.

    @Umi Rina - Maaf lahir batin, Kemarin sangat menyentuh. Alhamdulillah.

    @Sang Bayang - Salam kenal juga ya..

    @Harina - Terima kasih Kakak, maafin juga diriku.

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..