Pernah suatu hari aku meminta pada diri sendiri untuk jatuh cinta, namun dia menolak. Kemudian di kemudian harinya aku pinta dia untuk mengangguk saat menerima cinta, namun ku dapati gelengan kepala. Maka aku jalani diri sendiri untuk terus melaju mengikuti arus air yang telah terjun dari ketinggian di ujung gunung sana. Berharap aku mampu menyentuh garis pantai hingga masuk ke dalam samudera biru yang dulu pernah membuatku telanjang hidup-hidup.
Tanpa berenang, semestinya aku tenggelam didalamnya. Mungkin tubuhku terlalu ringan, sangat ringan hingga serasa ranting yang hanya bisa hanyut diatas permukaan air. Masih ada sedikit harapan untuk bisa tenggelam dan mati meninggalkan semua ini, tentu dengan senyum meski disambut dengan tangis.
Depok, 2009.
Monday, September 28, 2009
Bernafas kembali.
Related : Bernafas kembali.
PercakapanBilamana mati nanti sungguh aku tak berharap bertemu ayah atau ibu bahkan anakku.. Mungkin saja wajahku akan tampak sangat tua dan tentu aku malu karena bisa saja cucuk ...
Sudut airSebelum jari jemariku berhenti menuliskan namamudisini aku suguhkan rasa beriring cintasebesar harapan yang tertulis dilangitaku menari diatas awan..kemudian aku menjelm ...
Sampahmungkin langit sedang mencuci lantaimembersihkan remasan gundah manusiamenguras sampah airmatayang dilemparkan manusiasetiap detik waktudan aku ingin berhentiberhenti me ...
Di sini, di jantung ini ...tahukah engkau organ apa yang ada di sebelah kiri dada? di sana terdapat jantung ... dan apakah yang ada di dalam jantungmu? di jantung setiap orang? bagiku, di sini di ...
Aku, perempuan berkebaya robek dan perempuan bergelang emasDia acungkan gelasnya kepada peminta itu dengan tangan penuh gemerincing gelang emas, disertai senyum menawan dilepaskannya pula sejumput uang dari dompetnya untuk dibag ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kdang aq juga ingin menyerah. Berhenti, lelah menghadapi kehidupan. Tp kaki ini seakan tak pernah lelah. Tetap berjalan walau dia berlumur darah.
ReplyDeleteMinal aidzin wal fa'idzin ya mas.
cinta itu kan milik diri sendiri, tidak harus sama kan dengan orang lain
ReplyDeletekekekke
Bernafas kembali, disini atau nanti, hanya diri dan Dia yang paling tau...
ReplyDelete"mohon maaf lahir bathin Mas Kika, gimana kunjungan ke korban gempa kemarin?"
Sudah seharusnya apapun bentuk dan keadaan hidup ini harus di jalani karena kita telah ada di dalamnya.
ReplyDeleteSeperti ketika kita ada di kedalaman air yg dalam,maka kita wajib berenang dengan segenap kemampuan agar tidak tenggelam dan mati di dalamnya..
Kayaknya baru skali ini mampir..
Salam kenal y mas..ckxkxkxkxkx..
Semangat Kika, kerinduan akan cinta adalah anugrah yg tak dapat diduga dan direkayasa. Insyaallah akan menghampiri kita. Maaf lahir bathin ya (harina)
ReplyDelete@Rampadan - Setiap manusia punya mentalnya masing-masing dan tentu berbeda satu sama lain, namun pasti akan ada waktunya untuk turun.
ReplyDelete@Suryaden - Iya wis manut sama pak tua.
@Umi Rina - Maaf lahir batin, Kemarin sangat menyentuh. Alhamdulillah.
@Sang Bayang - Salam kenal juga ya..
@Harina - Terima kasih Kakak, maafin juga diriku.
Salam kenal penyair
ReplyDelete