Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Friday, May 1, 2009

Sudahlah...bunuh saja...

Aku pergi menuju jalan ramai untuk menenangkan suasana hati
mendatangi gerah yang tidak mau mengalah untuk terus ada
terus berjalan mengitari bising yang menyaingi pikiran

Aku pergi menuju tempat indah untuk menyambut pasti
menyapa lilin sebelum benar-benar pudar dan mati
duduk melihat kejujuran semakin dekat dengan sekarat

Sudahlah...
aku bunuh saja
aku bunuh perasan ini

Aku pergi menyiapkan parang demi menyenangkan nafsu hati
meluluri kulit dengan selimut darah hangat seperti memotong padi
menyauh hari dikemudian mati seperti Kuda diajak menari

Mungkinkah...
yaa mungkin saja
mungkin berinkarnasi nanti..

Untuk Ruh yang setia menemani Tubuhku.
Untuk Ruh yang cinta mati pada Tubuhku.

Depok, 2009

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sudahlah...bunuh saja...

  • LithiumWajah serta tubuhku sangatlah biasa namun hati ini luar biasa karena ada namamu Depok, 2009 ...
  • Rinai HujanMungkin hujan adalah pertanda langit tak kuasa lagi menampung ribuan kesedihan gelisah gundah resah manusia.. dan bila Langit mampu menangis membasahi Bumi dimana Bumi ...
  • Sepeninggalmu...meski tanpa tahu aku kenal raut mukamu begitu teduh sejuk.. mengenalimu dalam gumpalan daging yang membalut tulangku menyatu.. bentuk badan dan rambutku serta otak a ...
  • Hari biasa yang luar biasaLaksa makna ini berbuih menebar kemesraanbukan takut, namun gemetar debar yang ku rasaini hari yang biasa,biasa seperti saat aku menerima tamu,biasa seperti saat aku men ...
  • Rembulan dan MatahariBerpasung belati di kakikau beri aku hidangantanpa penutupSepertinya engkau lupaaku memang tak bisa untuk melawan arustapi aku bisamengarahkan perahuberlayar denyut nadi ...

10 comments:

  1. jika engkau diberi kesempatan ber-reinkarnasi, apakah kau akan memilih npuisi?

    ReplyDelete
  2. ika engkau diberi kesempatan ber-reinkarnasi, apakah kau akan memilih menjadi npuisi?

    ReplyDelete
  3. Ruh itu rindu cahayaNya
    Ruh itu hampa tanpa ayat-ayatNya
    Lama, kau biarkan ruh itu tak menentu
    Sudah, kau biarkan ruh itu berdebu...

    ReplyDelete
  4. jadi, sebetulnya ruh dan ubuh itu sesuatu yang tidak bekerjasama ya?

    ReplyDelete
  5. kenapa harus dipersoalkan masalah ruh, mau mati kapanpun juga mati sendiri

    modyar mumet aku ndaaa!

    ReplyDelete
  6. Satu persatu, telah aku hapus, cerita lalu, diantara engkau dan aku, dua hati, pernah berjaya seribu mimpi..

    ReplyDelete
  7. Enyahlah kau rasa hampa!!!!
    betul....

    ReplyDelete
  8. sudahlah......
    jangan terlalu kau cemaskan perasaanmu itu,jika kau tak milikinya.tak apalah...
    cukup sajak ini yang menghiburmu

    ReplyDelete
  9. bunuhlah perasaan itu...
    jika akan membuatmu lega..
    tapi janganlah berharap kau dapatkannya lagi
    ketika harus reinkarnasi...
    karena mungkin kau akan kecewa
    jika tetap tak ada.....

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..