Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Monday, April 20, 2009

Rumah Kita

Kamu menjadi bagian
telinga, mata, hati dan nafas
kamu menjadi ragam
kaki, tangan, rambut dan rusuk

Aku mewujud dari bagian
gerak, tingkah dan laku
aku berwujud dari bagian
darah, daging dan tulang

Mata air, air mata
rumah kita

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Rumah Kita

15 comments:

  1. Semoga mata air itu akan selalu menjadi awal dan bagian kehidupan, bukankah air memiliki sumbernya, sebuah rumah untuk berkehidupan bukan untuk membatasi gerak dan tingkah laku.

    Rumah sebagai badan dari nafas, mata, hati dan kehidupan sendiri.

    Bagai seorang wanita yang menjadi rumah bagi anak dan seorang lelaki dengan cintanya.

    Ya sebuah mata air, cinta, dan kehidupan.

    ReplyDelete
  2. mata air, air mata
    cahaya hati, cahaya mata
    embun pagi,pelangi senja
    rumah kita...

    ReplyDelete
  3. puisi pendek, tapi tentu tak sependek itu makna nya yah..

    adakah beda antara aku dan kamu, jika kesemuanya terkait silang dalam sebalok tubuh?

    entah.

    ReplyDelete
  4. Rumah tempat bernaung dari panas dan hujan.
    tapi jangan sampai rumah itu penuh air mata kesedihan.
    penuhi rumah dengan air mata kebahagiaan dan cinta

    ReplyDelete
  5. Perumpamaan yang sempurna...
    Saya juga pernah coba2 lakukan konversi seperti itu...
    Selamat berpuisi.
    Saya suka puisi, tapi ndak bisa buat puisi.

    ReplyDelete
  6. perumpamaan antara dua makhluk yang saling membutuhkan, yg ditakdirkan harus bersama melangkah meniti kehidupan.
    cukup dalam maknanya. (haina)

    ReplyDelete
  7. ya aku juga ikut menjadi bagian yang terdalam..kalau boleh

    ReplyDelete
  8. mari kita baca, perjalanan hidup 'mimi lan mintuna'.

    ati2 di jalan, bro. jok lali ngirimi oleh2. :)

    ReplyDelete
  9. memang yang tercinta takkan pernah kemana..

    nulis kuwi wae butuh 2 dino ndesss! BWAKAKAKAKKAK!!

    ReplyDelete
  10. ah saya selalu tidak bisa komeng disini..

    ReplyDelete
  11. dalem..dalem..

    di rumah ada air...
    di mata ada rumah..
    di air ada rumah..
    dan mengapa di mata ada air..

    ReplyDelete
  12. sebagai wanita, daku ikut tersanjung :)

    ReplyDelete
  13. Satu malam ini hanya menyertakan gemeretak jemarimu dalam kecongkakan hatiku. Fatal, namun seakan tak satu peristiwapun menyapaku dalam redup hidup yang telah lama singgah untuk kurenungi. Sebuah maha karya tarian penamu satu bulan yang lalu kembali kubaca dan kuulang-ulang, jika kematian adalah kehidupan dan kehidupan adalah kematian… apakah aku saat ini ? gud lak kawan..

    ReplyDelete
  14. kenapa ya rumah tetangga kelihatannya lebih bagus?

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..