Kamu menjadi bagian
telinga, mata, hati dan nafas
kamu menjadi ragam
kaki, tangan, rambut dan rusuk
Aku mewujud dari bagian
gerak, tingkah dan laku
aku berwujud dari bagian
darah, daging dan tulang
Mata air, air mata
rumah kita
Monday, April 20, 2009
Rumah Kita
Related : Rumah Kita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semoga mata air itu akan selalu menjadi awal dan bagian kehidupan, bukankah air memiliki sumbernya, sebuah rumah untuk berkehidupan bukan untuk membatasi gerak dan tingkah laku.
ReplyDeleteRumah sebagai badan dari nafas, mata, hati dan kehidupan sendiri.
Bagai seorang wanita yang menjadi rumah bagi anak dan seorang lelaki dengan cintanya.
Ya sebuah mata air, cinta, dan kehidupan.
mata air, air mata
ReplyDeletecahaya hati, cahaya mata
embun pagi,pelangi senja
rumah kita...
puisi pendek, tapi tentu tak sependek itu makna nya yah..
ReplyDeleteadakah beda antara aku dan kamu, jika kesemuanya terkait silang dalam sebalok tubuh?
entah.
Rumah tempat bernaung dari panas dan hujan.
ReplyDeletetapi jangan sampai rumah itu penuh air mata kesedihan.
penuhi rumah dengan air mata kebahagiaan dan cinta
Rumah kita. Rumah mu. Rumahku
ReplyDeletePerumpamaan yang sempurna...
ReplyDeleteSaya juga pernah coba2 lakukan konversi seperti itu...
Selamat berpuisi.
Saya suka puisi, tapi ndak bisa buat puisi.
perumpamaan antara dua makhluk yang saling membutuhkan, yg ditakdirkan harus bersama melangkah meniti kehidupan.
ReplyDeletecukup dalam maknanya. (haina)
ya aku juga ikut menjadi bagian yang terdalam..kalau boleh
ReplyDeletemari kita baca, perjalanan hidup 'mimi lan mintuna'.
ReplyDeleteati2 di jalan, bro. jok lali ngirimi oleh2. :)
memang yang tercinta takkan pernah kemana..
ReplyDeletenulis kuwi wae butuh 2 dino ndesss! BWAKAKAKAKKAK!!
ah saya selalu tidak bisa komeng disini..
ReplyDeletedalem..dalem..
ReplyDeletedi rumah ada air...
di mata ada rumah..
di air ada rumah..
dan mengapa di mata ada air..
sebagai wanita, daku ikut tersanjung :)
ReplyDeleteSatu malam ini hanya menyertakan gemeretak jemarimu dalam kecongkakan hatiku. Fatal, namun seakan tak satu peristiwapun menyapaku dalam redup hidup yang telah lama singgah untuk kurenungi. Sebuah maha karya tarian penamu satu bulan yang lalu kembali kubaca dan kuulang-ulang, jika kematian adalah kehidupan dan kehidupan adalah kematian… apakah aku saat ini ? gud lak kawan..
ReplyDeletekenapa ya rumah tetangga kelihatannya lebih bagus?
ReplyDelete