Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Friday, April 10, 2009

Kupu Cantik di Kamarku

"Hai Kupu, sejak kapan kau di situ?"

Entah sejak kapan menyelinap hinggap di kamar
bertengger anggun di selisir korden
Kupu-kupu besar berwarna pelangi
cantik..

Kamu hampiri aku dan membisik tanya
"Ada cintakah disitu?"
Hampir lupa jantung akan letaknya mendengarmu
"Akukah?"

Kamu terbang menyapu wajahku dengan malu
mengitari kamar layaknya penari air
mengajakku ikut tenggelam
di percik tawamu..

Ahh..aku hanya gitar usang
caramu lah yang akan memerdukan suaraku
begitu bisikku

"Mari kita cintai cintanya cinta.."
kamu pun hinggap di pundak
mengecup.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kupu Cantik di Kamarku

25 comments:

  1. sedang jatuh cintakah kawan ku ini?

    aku tak bisa berfikir lagi selain dirinya.
    aku tak bisa berfikir lagi selain cintanya.
    wajahnya selalu terbayang di lubuk mataku ini.
    jatuh cintakah aku?
    tanyaku.

    ReplyDelete
  2. Cantik pelangimu mewarnai mataku
    Indah rupamu membelai hatiku
    Tarian gemulaimu membius jiwaku
    Sejatikah rasa ini untukmu?

    ReplyDelete
  3. sekarang kemana kupu - kupu itu..
    sudahkah engkau mencumbunya sesaat, jangan kau biarkan ia pergi sebelum menghisap sari - sari aroma percintaan diantara kau dan kupu2..
    mainkan saja melodinya biar bersama sama berdendang

    ReplyDelete
  4. penuh warna membalas tatapannya
    dikejauhan pun begitu indah
    kucoba kejar sayapmu melemahkan
    tapi aku tak sampai hati mendekap mungil tubuhmu

    kubiarkan saja dia terbang untuk menghiburku
    tapi janganlah keluar dari kamarku
    yang sungguh aku tak ingin hiburan lain di sudut ini
    warnamulah diantara mimpi-mimpi

    yang aku inginkan terbanglah diantara mimpiku
    ketika kutertidur
    untuk sekejap jamahi hatiku
    biarkanlah aku tak merasakan bahwa ternyata aku tak sadar

    ajaklah aku kengkasamu
    membumbung jauh lewati kepekatan hidup
    untuk mencoba bahawa duniamu adalah surga
    dalam kebun-kebun cinta

    11 april 09
    1+03Zz

    ReplyDelete
  5. thnx for comin' with your nice comment there :)

    itu yg saya tunggu-tunggu...
    silahkan saja...

    nice poetry anyway, cheers :)

    ReplyDelete
  6. mmhhhhh.. hanya bisa bergumam..
    memaknai kata demi kata...
    kata di dalam hati yang tertanya-tanya...
    masih adakah cinta itu..?

    ReplyDelete
  7. hanya dua kata ruaRR biasa..!!
    begitu pandai dan piawainya dalama merangkai kata-kata..

    ReplyDelete
  8. Kakak yakin Kika nyaris membalas hatinya. another ones? or the last one? congratulation.... (harina)

    ReplyDelete
  9. menyejukkan hati, meski ada siratan sedikit gundah... justru itulah dinamikanya...

    ReplyDelete
  10. oh tuhan.....kenapa kupu-kupu itu gag ngajari aku untuk membuat puisi yang indah seperti yang kau tulis kang.....why...why...why...maybe that's butterfly is sad and lonely

    ReplyDelete
  11. wah jangan-jangan lagi jatuh cinta nih :D ,,, puisinya punya kekuatan kalau kita menulis yang kita rasakan, bener gak ya ?

    ReplyDelete
  12. I love the last paragraph, thanks for the poetry anyway. Salam kenal,,,

    ReplyDelete
  13. simple words but was touch my heart...zie jadi ngebayangin betapa indahnya jika kupu2 yang membawa cintaku datang menghampiriku

    ReplyDelete
  14. yang ada di kamarku hanyalah 'bangsat' yg bikin gatel badan nih... kebanyakan ngurung di kamer gk kluar2 :((

    ReplyDelete
  15. hello! apa kabar???
    kamu suka pisang rebus???

    ReplyDelete
  16. wah daku gk bsa kmn2 en gk pernah mn2 kang :( gmn dund???

    ReplyDelete
  17. kupu-kupu masuk rumah pertanda akan kedatangan tamu lho :) kata mama loreng

    ReplyDelete
  18. cinta memang bisa datang kapan saja
    bahkan disaat yang tak tepat
    tapi
    siapa yang berhak berkelit dari cinta
    tak ada
    mengingkarinya ...hanya akan sia-sia

    ReplyDelete
  19. hanya bisa bengong
    maklum ndak puitis sayah
    smg sukses bukunya

    ReplyDelete
  20. khas'e mas Kika, personifikasi.

    aku hanya kacamata, tergeletak di meja. mengintip dibalik buku yang bertumpuk, tentang persetubuhan kupu dan gitar tua.

    ReplyDelete
  21. kupu2 dan gitar usang..analogi ttg perempuan cantik dan laki2...kah?
    salut untuk mu...
    semoga sukses bukunya :)

    ReplyDelete
  22. kesepian
    bagaikan bejana
    dengan setetes air mata di dalamnya

    (ingat puisinya Rendra jaman dulu)

    ReplyDelete
  23. saya suka puisi ini...asik sekali...
    salam kenal ya/..
    :D

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..