"Hai Kupu, sejak kapan kau di situ?"
Entah sejak kapan menyelinap hinggap di kamar
bertengger anggun di selisir korden
Kupu-kupu besar berwarna pelangi
cantik..
Kamu hampiri aku dan membisik tanya
"Ada cintakah disitu?"
Hampir lupa jantung akan letaknya mendengarmu
"Akukah?"
Kamu terbang menyapu wajahku dengan malu
mengitari kamar layaknya penari air
mengajakku ikut tenggelam
di percik tawamu..
Ahh..aku hanya gitar usang
caramu lah yang akan memerdukan suaraku
begitu bisikku
"Mari kita cintai cintanya cinta.."
kamu pun hinggap di pundak
mengecup.
Friday, April 10, 2009
Kupu Cantik di Kamarku
Tags :
Puisi
Related : Kupu Cantik di Kamarku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
sedang jatuh cintakah kawan ku ini?
ReplyDeleteaku tak bisa berfikir lagi selain dirinya.
aku tak bisa berfikir lagi selain cintanya.
wajahnya selalu terbayang di lubuk mataku ini.
jatuh cintakah aku?
tanyaku.
Cantik pelangimu mewarnai mataku
ReplyDeleteIndah rupamu membelai hatiku
Tarian gemulaimu membius jiwaku
Sejatikah rasa ini untukmu?
sekarang kemana kupu - kupu itu..
ReplyDeletesudahkah engkau mencumbunya sesaat, jangan kau biarkan ia pergi sebelum menghisap sari - sari aroma percintaan diantara kau dan kupu2..
mainkan saja melodinya biar bersama sama berdendang
penuh warna membalas tatapannya
ReplyDeletedikejauhan pun begitu indah
kucoba kejar sayapmu melemahkan
tapi aku tak sampai hati mendekap mungil tubuhmu
kubiarkan saja dia terbang untuk menghiburku
tapi janganlah keluar dari kamarku
yang sungguh aku tak ingin hiburan lain di sudut ini
warnamulah diantara mimpi-mimpi
yang aku inginkan terbanglah diantara mimpiku
ketika kutertidur
untuk sekejap jamahi hatiku
biarkanlah aku tak merasakan bahwa ternyata aku tak sadar
ajaklah aku kengkasamu
membumbung jauh lewati kepekatan hidup
untuk mencoba bahawa duniamu adalah surga
dalam kebun-kebun cinta
11 april 09
1+03Zz
thnx for comin' with your nice comment there :)
ReplyDeleteitu yg saya tunggu-tunggu...
silahkan saja...
nice poetry anyway, cheers :)
mmhhhhh.. hanya bisa bergumam..
ReplyDeletememaknai kata demi kata...
kata di dalam hati yang tertanya-tanya...
masih adakah cinta itu..?
hanya dua kata ruaRR biasa..!!
ReplyDeletebegitu pandai dan piawainya dalama merangkai kata-kata..
Kakak yakin Kika nyaris membalas hatinya. another ones? or the last one? congratulation.... (harina)
ReplyDeletemenyejukkan hati, meski ada siratan sedikit gundah... justru itulah dinamikanya...
ReplyDeleteoh tuhan.....kenapa kupu-kupu itu gag ngajari aku untuk membuat puisi yang indah seperti yang kau tulis kang.....why...why...why...maybe that's butterfly is sad and lonely
ReplyDeletewah jangan-jangan lagi jatuh cinta nih :D ,,, puisinya punya kekuatan kalau kita menulis yang kita rasakan, bener gak ya ?
ReplyDeleteI love the last paragraph, thanks for the poetry anyway. Salam kenal,,,
ReplyDeletesimple words but was touch my heart...zie jadi ngebayangin betapa indahnya jika kupu2 yang membawa cintaku datang menghampiriku
ReplyDeleteI like butterfly..
ReplyDeleteyang ada di kamarku hanyalah 'bangsat' yg bikin gatel badan nih... kebanyakan ngurung di kamer gk kluar2 :((
ReplyDeletehello! apa kabar???
ReplyDeletekamu suka pisang rebus???
wah daku gk bsa kmn2 en gk pernah mn2 kang :( gmn dund???
ReplyDeletekupu-kupu masuk rumah pertanda akan kedatangan tamu lho :) kata mama loreng
ReplyDeletecinta memang bisa datang kapan saja
ReplyDeletebahkan disaat yang tak tepat
tapi
siapa yang berhak berkelit dari cinta
tak ada
mengingkarinya ...hanya akan sia-sia
hanya bisa bengong
ReplyDeletemaklum ndak puitis sayah
smg sukses bukunya
khas'e mas Kika, personifikasi.
ReplyDeleteaku hanya kacamata, tergeletak di meja. mengintip dibalik buku yang bertumpuk, tentang persetubuhan kupu dan gitar tua.
Penggemar Rendra ya...
ReplyDeletekupu2 dan gitar usang..analogi ttg perempuan cantik dan laki2...kah?
ReplyDeletesalut untuk mu...
semoga sukses bukunya :)
kesepian
ReplyDeletebagaikan bejana
dengan setetes air mata di dalamnya
(ingat puisinya Rendra jaman dulu)
saya suka puisi ini...asik sekali...
ReplyDeletesalam kenal ya/..
:D