Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Thursday, March 26, 2009

Napak Tilas.

Selayaknya tapak mencium tilas,
bebaringan ini menghembuskan cair,
aku meretas berenangrenang,
bernafaskan sesenggalan kilat,
memeluk liuk erang-eranganmu..
mulailah aku tebar tinta,
cipak cipik cipratan melumuri kanvasmu,
dari hela ke hela,
dari helai ke helai,
uhh...
daun telah menelurkan embun..

Malam ini aku bermimpi untukmu
apapun keindahan disana,
untukmu..

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Napak Tilas.

12 comments:

  1. lewat tengah malam,
    ini puisinya untuk siapa ya...

    Aku tidak ingin mimpi indahku engkau wakili, karena aku ingin menikmati mimpi itu sendiri..
    biar hanya aku yang merasakan keindahan mimpi itu..
    Huh egois...!!! "kata Kika" :)
    kabuuuur...

    ReplyDelete
  2. menapaki terjalnya gunung batu
    menapaki landainya lembah menghijau
    menapaki dinginnya air beku
    menapaki teriknya mentari berdebu

    semua nyata bukam mimpi
    biarkan bahagia mendatangi
    siapapun yang menjalani
    siapapun yang mengingini

    ReplyDelete
  3. Hatiku bimbang, bingung, dan ragu..
    Tak tau lagi apa yg harus aku lakukan..
    Andai aku boleh memilih..
    Inginku akhiri kisah hidup ini..

    Ooooh..
    Lama gak jumpa bro..

    ReplyDelete
  4. Kenangan indah seringkali suka bersembunyi di bawah alam sadar. Acapkali muncul kembali, apabila suasana hati gundah. Moment itu hadir lagi menjadikan hiburan bagi hati. Bahagianya, bila kita punya banyak kenangan indah ya Ka. (harina)

    ReplyDelete
  5. Kenangan indah sering kali bersembunyi di bawah alam sadar. Acap kali hadir kembali di saat hati gundah. Kemunculannya menjadi hiburan bagi hati. Senangnya apabila kita banyak punya kenangan indah ya Ka. (harina)

    ReplyDelete
  6. Kudengar dengus nafasmu di atas kanvas, Kawan.

    ReplyDelete
  7. ledakan rasa yg tersimpan
    meluap di dengus-dengus nafas
    lukislah, kanvas dengan tarian tabu

    ReplyDelete
  8. saya meraba kata demi kata yang tersurat.. pada tulisan ini saya seperti seorang pengembara yang bertemu sebuah pohon tempatku berteduh, tetapi penuh gurat liris seseorang... berpesan pada sahabatnya...

    entahlah,
    tetapi itu yang saya rasa. :)

    salam,
    hesra

    ReplyDelete
  9. sehabis malam ini aku tak lagi nikmati pagi
    semuanya basah
    bahkan mereka yang terlahir di airpun tak sanggup lagi berenang

    pagi ini air ini tidak lagi sejuk
    tapi perih!

    (in memoriam to all victim of Situ Gintung)

    ReplyDelete
  10. semoga selalu mimpi indah

    hiks..maaf ..ngga bisa nih ngerangkai kata2 indah..

    ReplyDelete
  11. ini yang dinamakan oprekkan kata maha aduhai, meremukkan pakem2 EYD dan membuat perumpamaan2 sendiri yang kaya makna. apik tenan kang!

    ReplyDelete
  12. makasih gan atas informasinya semoga bermanfaat buat kita semua

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..