Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Wednesday, January 14, 2009

Sentuhan jari

Jari jemari ini sepertinya perlahan memelan,
tak lagi seperti dulu yang bergembira menulis kata-kata,
justru disaat mimpi untuk mencium kata lebih dalam,
kena laknatkah?,

Aku coba melepas bulan gemantung di mata,
keadaan pasti, sudah merubah rasa rubah dipikiranku,
justru disaat mimpi untuk berlari ganas menerjang,
bosankah aku?

Baju-baju lantak menjadi kering seiring panas,
hanya bau meninggalkan keresahan,
justru disaat mimpi ingin mencuci semua bau,
dimana aku?

Perkenalanku dengan Kakek,
membawa angin segar dalam pikiran,
pesan-pesan damai dari ketikan dusun senja,
memulangkan pandang ke kampung halaman, terus aku?

Perjalanan pertama sedang dikandung,
sedikit langkah maka menetas,
aku harus berani menatap matahari,
agar aku tahu siapa aku.

Salam buat Kakek Arsyad Indradi dan Bang Nanoq.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sentuhan jari

  • AnganTeman disini mengajak untuk menjejak tanahkarena disana burung terbang tidak kembali ke tanah,begitu juga dengan anganangan ini,Yang kadang ingin lepas meninggalkan rata ...
  • Aku, Matahari, dan DuniaEntah siapa sebenarnya menyambut, pagi yang indah ataukah aku?,Pastinya kita selalu tersenyum berdua,saling menyambut gairah tanpa kata,Ini keindahan alami ribuan abad, ...
  • Nyanyian pepohonanWaktu kecil ayah mengajakkudi sebuah dusun dengan air yang jernihberkeliling dengan kaki berlumpurmelewati pematang yang matangditunjukkannya padaku"Nak, diatas sana ada ...
  • Kepada siapaMata ini mengajak untuk menengadah,bukan berdoa,namun menahan jatuhnya air mata,kepada siapa mesti meng-aduh,harapan seimbang selaksa bumi dan langit,meregang melihat ke ...
  • Dialam mimpikudalam mimpiku, terlihat anak-anak syair itu akrab bercengkerama bercanda bersama anak-anak petirbermain berlarian mengitari pohon guruh tanpa takutsaling mengejar di pas ...

6 comments:

  1. maju terus mencapai suatu keinginan yang sehat

    ReplyDelete
  2. perlu diamkah ?
    atau beku...
    dan biarkan waktu mencairkan kata
    setitik, demi setitik

    hai, have a nice day :)

    ReplyDelete
  3. Indah nian kata demi kata
    begitu mendalam menyetu jiwa
    duhai penyair yang sejuta
    aku kan menunggu syair2mu dengan setia

    ReplyDelete
  4. Oooh Tidak!!!!
    Jangan padamkan semangat cinta..
    Terus kobarkan asa mendulang mimpi...
    Kau bisa dan pasti merdeka dari kealpaan diri,
    Ketika lilin meredup..lihatlah mentari setia menemanimu menapak hari menuju kemasyuran itu..
    Hari ini milikmu... maka bergembiralah..
    Teruslah dengan langkah psti
    Bahwa dunia menanti segala karya indahmu.

    Apalagi ya..ah budhe mak ga' bisa bikin puisi he..tapi.. hayolah.. lebih semangat yach..smoga hari ini dan seterusnya penuh kebaikan serta berkah barokah..Amien..

    ReplyDelete
  5. terima kasih atas semangatnya semua...

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..