Titian ujung pelangi berwarna merah,
menarik perhatian mata,
berlatar keemasan matahari,
kamu unjuk diri,
perlahan pasti kamu tawarkan ujung lidah,
tak kuasa bagiku mengecup ujungmu,
agar melangkah lebih dalam,
teraduk perasaan memasukinya,
Mendekati dalam,
guncanganmu makin menggairahkan,
nafasku tergegas cenderung keras,
teriakan dari ujungmu makin memanggil,
aku terpanggul mempercepat,
terengah menujumu,
kamu buka lebar hatimu,
gapaian ku pun makin dekat,
Ujung warna merahmu berubah warna warni,
makin ingin aku sampai ditempatmu, cepat,
beritahu aku bila kamu sudah disana,
aku menyusulmu untuk bersatu,
biarkan aku dengar bisikan,
yang selalu aku rindukan,
dan kita pun berhenti bersama,
merasakan surga dan serpihan-serpihannya,
Kini aku berselancar di garisan pelangi,
menuruni kembali,
beserta cengkeraman mesra tanganmu,
tuntunanmu menurunkan aku,
kembali sedia kala,
berharap pintumu terbuka selalu,
17 syaratmu akan aku penuhi,
dimana tangis bahagia adalah janji.
Depok, 2009.
"You're My Everything"
Wednesday, January 28, 2009
Garis Pelangi
Tags :
Sajak Mencinta
Related : Garis Pelangi
SetitikBeri aku setitik airmatamuagar aku bisa kembali menangis..Depok, 2010 ...
Semalam ituaku tahu semalam itu kamu bergaun merah setinggi lutut sekian waktu tak bersua rambutmu kembali lurus melingkar dengan anggun disertai tatapan mata bening yang bulat ka ...
Lithium IIpernah ada cinta terlempar ke dalam ruanganmu tapi kamu tak pernah tahu bahkan meski sekelumit hitungan hari hanya tertulis namamu duniamu adalah kekuranganku bahkan sa ...
Rembulan dan MatahariBerpasung belati di kakikau beri aku hidangantanpa penutupSepertinya engkau lupaaku memang tak bisa untuk melawan arustapi aku bisamengarahkan perahuberlayar denyut nadi ...
Buah bibirDingin mengecup pagiDaun menelurkan embunHati melahirkan bunga Kecantikanmu, buah bibir...Depok, 2010 ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tertegun. Rasanya ingin sekali ganti profesi menjadi penyair
ReplyDeleteWahahaha jangan Pak, nanti saya kesusahan nyari teman seperti panjenengan.
ReplyDeleteMembacanya..membuatku gunndah..
ReplyDeleteentah apa makna yang tersirat..
apakah otakku menutup matanya
atau hatiku menutup fikirannya
semburat merah.. terpancar diwajahku
hangat.. tanpa tau sebabnya apa..
pelan tapi pasti kupalingkan muka
dan bersembunyi dibalik tanya..
mengapa kau minta aku membacanya..
membacanya menjadi takjub juga nih berwarna sekali, tapi jangan sedih yah kang
ReplyDeletePintu pelangi akan selalu terbuka
ReplyDeletejanganlah kau risau merana
Keren + mantabs...
Sepertinya kamu telah menemukan milikmu yang pernah hilang ya...masa yang suram berganti dengan ribuan cahaya pelangi...
ReplyDeleteGubrakkk...kliyengan nihh...
ReplyDeletebener2 aku ngga ngerti tentang puisi...
sudah berulang2 kubaca, kucerna...justru yang kepikir yang aneh2 saja..he..he.
aku suka sama koment mba mentari tuhhh..bagus..hiks..coba aku bisa bikin gitu yahhh...
SubbahaAllah... indahnya tak terkalimatkan... kita sama sama merindukan kehadirannya.. nyes rasanya .. beneran ngresep di hati he..
ReplyDeleteweh!!
ReplyDeletePornoooooooooo...!!!
Kekekekeke...
bercanda, kang...
Indah, kok..
@Mentari,
ReplyDeleteAku ingin kamu membacanya karena "ingin" saja.
@Kang harry,
saat aku menulisnya, aku dalam keadaan tersenyum bahagia,
@Digital Baca,
Terima kasih supportnya,
@vero,
it's not about love somebody,
@Atca,
beranikan dirilah untuk berekspresi,
@Budhe,
Ya, aku sangat merindukannya,
@ratu gumelar,
hehehe...you're mis..
Romantis sekali ... sayang aku tak bisa berpuisi ...
ReplyDeletesungguh tak dapat kulukiskan bagaimana mempesonannya kalimat dan kata - kata yang menyejukan hati ini..alangkah sejuknya bila ia menghampiri..kita seolah terhanyut dalam alunan kalimat yang ringan tapi membumbung seperti kapas..pokoknya bikin hati plong and seger kembali..
ReplyDeleteWahh... puisinya Sangat indahhh...
ReplyDeleteApreciated mas Dexter...
kabar baek. . .
ReplyDeletewah, kayak baru jatuh cinta aja di bung...
istilah serunya kasmaran..hehehe
wah wah wah PUISI.... kagak begitu ngerti ni dengan puisi,... hiks...
ReplyDeleteTrims yak sudah berkunjung...
indah walau hanya sesaat.
ReplyDeleteindah.
tak terasa hatikupun menyebut nama penciptaNYA.
yang telah menciptakan sesuatu yang indah itu.
tanpa ku tau kapan akan melihatnya lagi.
tanpa ku tau kapan akan mengaguminya lagi.
wahai pelangi.
Ini mesti puisi special dari dasar hati yang paling dalam... baguuus banget.... :)
ReplyDeletemantaabb mas...kereen bgt..hehe..
ReplyDeletemenjawab komentar mas masalah motivasi dalam hal uang saya blm sanggup mas,,lah saya masih tinggal sama ortu,,hihi..next time mungkin insya allah..
keep share mas..
sungguh dan sangat bagus puisi2 nya....
ReplyDeletePelangi...
ReplyDeletedatang dalam cumbu hujan dan matahari
lalu tenggelam dalam kelam malam
bersama mimpi dan kenangan
Sesaat pelangi tertunduk oleh mata mata yang menyaksikan
ReplyDeleteHatinya membuncah, ketika kekaguman itu datang bertubi tubi menyanjungnya
Dan pelangi pelangi itu kian menerangi dirinya
Hingga tak ada kata yang sanggup melukiskannya
speechless...
ReplyDeletehuhuhuuu
gak bisa komen apa-apa deh...
keren, bosss!
two thumbs up !!!
:)
Wah membaca puisinya membuatku ikut larut untuk menyelami kebahagiaan bersama dirinya
ReplyDeleteHmmm gimana ya caranya bisa nulis seperti mas,tulisannya cantik2 euy,jadi ngiri hihihihi
ReplyDeletesebagai sesama wong jowo,aku bangga kalian panjenengan kang!!!
ReplyDeletelha itu puisinya bagus banget.
ReplyDeletewah... gimana rasanya berselancar di garis pelangi???
ReplyDeleteKa, imajenasimu sangat tinggi
ReplyDeleteNamun sangat halus menuangkannya
dalam untaian aksara. Judulnya
agak membuat bias.
Mungkin aku gak salah menafsirkan.
Smiling for you my bro. (Harina)
ajari saya bersyair. biar kalimat saya menjadi lebih menyastra ya Suhu....
ReplyDeletemakanan bayi 6-8 bulan : ajari saya juga suhu
ReplyDelete