Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Tuesday, December 23, 2008

Berdiri Sama Tinggi, Duduk Cari Sendiri

Indonesia ini sanggup mengumpulkan amarah,
letupan keinginan membulat pindah,
Terpisah mungkin itu bagianku,
meski hak menjadi pikulanku,
Tetap saja Indonesia menutup mata,
warna lebih mudah dikenali dimata,
disini,
di Indonesia...

Sebelum ijin menutup tarianku,
aku coba pindah menuju awan biru nan indah,
Berharap tidak ada mendung,
Malah hujan menyiramku hanyut jatuh,
Sebelum adaku diketahui,
aku berlari berbekal tas punggung dan matras,
sejenak gunung jadi rumahku,
Namun perut menuntunku turun..

Sempat menuju perancis,
berbekal pertemanan dari tulisan,
Aku singgahi menara Eiffel, duduk diantaranya,
bangga rasanya,
Dan tetap pertama Indonesia menjadi tujuanku berbicara,
coretanku ini mengarah kepadanya,
para raja kecil mungkin akan sakit karenaku,
tapi aku bangga..

Kembali kemasan tas punggung menghangatkan tulang,
kakiku kembali menjejak sukarno-hatta,
"hemm.., Apa kabarmu Proklamator?",
Apakah kalian menangis saat ini?
Anak-anakmu, teman-temanmu juga musuh-musuhmu,
telah menghancurkan Indonesia ini,
Mereka lebih hebat dari para saudagar,
adakah kalian salah???...

Kursi kalian menjadi rebutan,
bergeser melebar memukul musafir tidur,
habis sudah Indonesia menjadi gerombolan,
keluargalah paling akur,
Dimana aku bisa tidur,
dimana aku bisa berdiri,
kemana aku bisa duduk,
Kembali keluargalah paling akur....

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Berdiri Sama Tinggi, Duduk Cari Sendiri

6 comments:

  1. mari kita duduk untuk sama-sama kembali berdiri

    ReplyDelete
  2. jaman sekarang keluarga banyak yang ga akur juga kok hehehe...

    ReplyDelete
  3. indonesia kemana?
    kalau tidak ada di jiwa
    maka hanya dengan cinta
    yang paling murni dalamnya
    akan mendekat pada makna
    nasionalisme yang sesungguhnya
    bukan hanya semata
    atau ucap kata
    tapi jadilah mencinta
    pada negri dan bengsa

    ReplyDelete
  4. cinta pada bangsa itu penting seperti pentingnya cinta pada keluarga dan diri sendiri serta tuhan dan agama... dan hanya fikiran negatif yangkan terjauh darinya... maka jika meandang bangsa sendiri negatif bagaimana mencinta-nya...
    share ur comment di postingan sya...

    ReplyDelete
  5. Mungkin anda perlu menterjemahkannya dengan prinsip terbalik mas.... Terima kasih.

    ReplyDelete
  6. Seingat saya, di kereta jabotabek aja nyari duduk mesti rebutan...:)
    Andai kita mau belajar, bahwa memang ada orang-orang yang berhak duduk, dan ada yang mesti berdiri...

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..