Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Wednesday, November 3, 2010

Amarah

Seperti debu dalam mata
bagai pisau penyayat lidah
jerat menghenyak hati

Terjatuh diantara ilalang
yang pelan menunduk rapuh
menahan berat gulanaku

Aku terkulai karena amarah
adalah angin panas gurun
adalah angin dingin gunung
luluh lantak tulangku

amarah adalah bibit duri yang tak terkendali
menyeruak dalam nadiku
aku dibuatnya terluka

namun dalam amarah
ada sekelumit damai
karena disana
bisa kurejam mesra cinta
dan mimpi
dan damba
dan asa.

Adityasari Sylvan
(Monday, February 10, 2010)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Amarah

0 comments:

Post a Comment

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..