Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Tuesday, August 3, 2010

Semalam

Semalam,
Tuhan melukis dinding langit
dengan garis kuning kemerahan
dan sekian detik mata terpejam,
hilang..

Tidak denganmu
yang aku lukis dalam dinding hati
dengan gurat tebal
tanpa meneteskan darah
sedikitpun..

Depok, 2010
Satu tahun kepergianmu Khalila Putri Seruni.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Semalam

3 comments:

  1. Irma,
    Kalau pun Allah ijinkhan dirimu melihat maha karya NYA, itu tak lebih karena memang DIA kehendaki atas dirimu, untuk lebih tahu dan berharap engkau kenali lebih MAHA Karyanya atas alam ini, dan satu-satunya yang mampu hanya DIA.

    Kalaupun kamu melukis dalam dinding hatimu, hingga tergurat tebal, itu hanyalah upaya naluriahmu untuk bisa mengingat dia sebagai bagian hidupmu, dan bahwa warna itu pernah ada.

    Dan kalupun kini engkau lagi sendiri
    sesungguhnya adalah tidak, cobalah lebih peka Ade - Ku, bukankah tiap detik dalam tiap tarikan nafasmu, kita semua selalu ditemani Allah melalui karunia-karunianya,
    masih belum faham ? atau begitu rumitnya bahasaku (maaf kalo memang seperti itu)

    Baiklah sayangku, aku terangkan, semoga semakin lebar dan terbuka mata bathinmu melihat dan terlatih untuk itu.

    Sini adikku, duduk disebelahku
    dan mari coba kita amati
    Saat ini pun karunia Allah sangat lekat hadir dan terberi pada kita,
    buktinya .... kita masih diijinkan hirup udara yang sedemikian bebas & gratisnya, terkadang Allah juga membelai kita melalui hembusan angin dengan sejuk & lembutnya.

    Belum lagi kita masih bisa melihat, untuk bedakan warna, kita masih bisa resapi hangatnya matahari pagi, dan masih masih banyak lainnya.

    Jelas ya De ...
    Bukankah Allah selalu dekat dan sayang pada kita, tapi kenapa kita kadang selalu ingkar akan ini semua ? dan yang terparah adalah seolah kita anggap ini tidak ada dan menjadi sesuatu yang biasa, astagfirullah, maafkan kami ya Allah atas kelupaaan yang seperti ini.

    Kita masih bisa berjalan,
    gerakkan tangan, mata juga masih bisa mendengar.
    I(ni semua adalah karunia dan sayangnya Allah pada kita semua.

    Semoga keterangan ini bisa membuka lebar mata bathin kita ya De...dan pastinya kalimat-kalimat ini adalah dari Allah, bukan dari aku ya Irma

    Sssttt...ayo hapus bulir bening mata mu
    ga usahlah menangis tetapi segeralah berterimakasih kepada Allah bahwa di pagi ini kita masih diijinkan untuk saling bicara dan bertemu dalam blog ini.

    Aku pamit dulu ya
    banyak sayang buatmu

    ReplyDelete
  2. Bagus puisinya, semoga saja kita bisa memaknai kehilangan dengan baik. Salam saya..

    ReplyDelete
  3. Jika engkau percaya,
    Tuhan tak pernah membiarkan hambanya
    menjalani cobaan melebihi kemampuannya
    Namun, dukamu kawan, kurasakan..

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..