Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Wednesday, July 7, 2010

Tuhan, ijinkan aku mencintaimu.

Tuhan, ijinkan aku mencintaimu.

Aku yang tak lagi ingat beberapa tahun yang lalu, seperti apa sebenarnya gelap rahim ibu yang melahirkanku. Hanya ingin melayangkan bebas pikiran yang senantiasa menemani hari-hariku, dimulai manakala aku bangun pagi. Tanpa menganiaya tubuh yang kau ciptakan atau mencabut lebih cepat nyawa ini. Tentu saja, aku tak punya hak atas semua yang menjadi ciptaanmu ini. Hanya berkewajiban menjaga seperti perintahmu.

Aku juga yakin, mudah bagimu untuk menciptakan orang yang sama dan tiada beda sepertiku. Dari situlah, wajar kiranya kalau aku katakan bahwa "aku ciptaanmu" yang spesial. Terbukti tak satupun makhluk yang sama identik di dunia ini. Begitu juga akan hal yang bernama keindahan atau bahagia. Beberapa tetangga bahkan masih saja meributkan semua itu, sesuatu yang sebenarnya sudah engkau ciptakan dalam semua benak kepala masing-masing yaitu otak. Juga masih saja ada yang memperebutkan kedudukan disampingmu. Berlomba-lomba berusaha merayumu dengan segala tingkah laku duniawi yang kadang tidak masuk akal. Bahkan ada yang berusaha menempati posisimu. Kalau memang manusia adalah tuhan itu sendiri, kenapa manusia tak bisa menangkap meniupkan ruh?.

Dulu sewaktu kecil, ketika aku duduk di pangkuan bapak. Selalu aku tanyakan, kenapa harus ada yang berkelahi? Demi memperebutkan beberapa butir beras dan kertas bergambar manusia?. Dikatakan pula bahwa di Indonesia ini ada pasal yang menyebutkan "ketuhanan yang maha esa". Kenapa pula mesti memperebutkan tuhan yang sudah jelas satu. Ataukah pelajaran di kelas-kelas itu adalah pencipta tuhan-tuhan lain? Ataukah hanya sebuah tuah yang membuat manusia menjadi berbesar rasa hingga menciptakan tuhan sendiri-sendiri?. "Anakku, manusia ada di dunia karena tuhan butuh mainan", begitu kata bapak.

Maka dari itu, ijinkan aku mencintaimu tuhan. Ijinkan aku mencintaimu seperti keindahan syair yang dituliskan para penyair. Menyenangimu seperti senangnya seorang filsuf yang bermain filosofi. Dan bermain bersama kesulitan dunia ini seperti anak-anak yang mendapatkan mainan barunya. Kamu tahu tuhan, namamulah yang selalu menjadi gema dalam nyanyian hatiku. Jantungku melompat kesana kemari setiap kali menyebutmu.

Ijinkan aku mencintaimu tuhan.

Depok, 2010.
Terima kasih bang nanoq.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tuhan, ijinkan aku mencintaimu.

  • Manusia adalah AkuSempat aku lepas kepalaku dari tempat sebenarnya, sempat pula aku gantungkan leher di tempat tidak semestinya, mungkin bukan waktu yang menginginkan namun sebuah kelana ...
  • Pohon ketakutanDalam cerita itu, aku hanya bisa memeluk pergulatan pikir yang seakan mengajak untuk bercinta dalam alam pikir lain yang tidak biasanya. Dalam cerita itu, beberapa manus ...
  • SurgaDisela buku kau cari surgaberharap kau temukan disitu"Tidurlah, aku jemput dengan doa kala kau bangun nanti",ucapku sembari menggantikanmu mencari surga. Depok, 2010 ...
  • Bumi iniTelah banyak aku lihat kebebasan banyak pula terlihat muka tetap tak ada jawaban ada apa dengan bumi dibelahan sana gempa terjadi seakan Tuhan sedang benci benci dengan ...
  • Titik air.Seumpama kesedihan yang menjadi titik air, seiring waktu [pasti] tertelan debur samudera kehidupan. Disini aku duduk di atas tumpukan kertas-kertas kenangan yang bertamb ...

6 comments:

  1. Tuhan sudagh dianggap gak ada, itulah kenapa banyak manusia yang berusaha jadi tuhannya sendiri sendiri

    God I miss U

    ReplyDelete
  2. Tuhan juga menyangi semua umatnya walaupun kadang kita melupakannya. semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungan anda di website saya.thx

    ReplyDelete
  3. Sprti Paypal Whitelist. Daftar lgsg dpt $10. Masa promosi, bonus $2 dr setiap link referal. Prmosi berakhir sampai tgl 1 Agustus. Pembayaran via Paypal

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..