Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Thursday, June 24, 2010

Nama

Pagi tadi aku temukan coretan lama
disitu tertulis nama
dengan gurat tebal di balik kertas
namaku..

Sesaat,
kata-kata bijak yang terbiasa menyerta
seperti berjalan meninggalkan mulut
satu persatu hingga lidah kena paku..

Hanya otak yang masih sanggup berkuasa
menertawakan mulut hingga telinga tergelak
meski ingin membentak
karena mata sudah mulai muncul riak
menghampiri punggung hidung

Sembari kembang kempis menahan sesak
jantung menata ulang hati agar tetap di tempat
tidak pergi menjauh
dan tetap menyisir hitam rambut
persis seperti saat aku jatuh cinta
agar cermin pun selalu berbaik hati
menelungkup wajahku hingga hangat,
sangat hangat..


*
Sore ini aku temui warna kesukaanmu
melayangkan senyum ceria dan menyapa
rumahmu disana rumahku disini
namamu..

Depok, 2009
Re-edit and Re-post.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Nama

7 comments:

  1. Mmmmhh...pengin belajar puisi nich.Tapi jujur aza,saya paling g bisa menyusun kata ^_^

    ReplyDelete
  2. saya mesti bookmark nih blog akang saya suka puisi tapi , nggak bisa bikin

    ReplyDelete
  3. bait-bait puisi nan indah mas kika, walau saya aga kurang memahami artinya ^_^

    ReplyDelete
  4. halo met pagi sob
    sukses selalu ya

    ReplyDelete
  5. bagus puisinya, dalem :) salam kenal yaa

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..