Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Friday, May 28, 2010

Maaf, telah membunuhnya

Dewi, aku mengaku salah
telah menghujamkan belati
di dada lelakimu
yang keningnya selalu kau kecup sebelum lelap.

Di perempatan jalan saat bulan enggan muncul
kutemui lelakimu yang sering menggoda malam sepiku
wajah wajah bertemu dalam ramai
tangan tangan bergenggaman dibalut rindu gairah.

sungguh ku benar tak tahu
padamu Dewi, ia telah mengikat diri
karna di dalam tubuhku
lelakimu titipkan darah.

Dewi, akulah Seruni
yang selalu ditiupnya dengan senang
di dadaku namanya berkarat
menahun menahan hasrat.

Hingga pagi kemarin
ketika bibirnya mengurai namamu
serta berpuluh kecupan di keningnya sebelum lelap,
kutikamkan belati di dadanya
lagi dan berkali lagi.

jangan tanya di mana mayatnya, Dewi
biar hanya aku yang tahu kuburnya.


remang otak
24.7.2009
Khalila

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Maaf, telah membunuhnya

0 comments:

Post a Comment

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..