Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Friday, May 28, 2010

Ketika

kutemui kau di perempatan jalan
antara siang dan malam
tempat riuh bersua sunyi

dengan wajah masih serupa tujuh tahun lalu,
kakimu melangkah tepat ke arahku
yang pucat di remang cahaya

tak ada debar, meluluhkan raga
pada sebuah senyum di bibirmu
atau dada bidang yang mengejek nafsu

namun, ketika mata bertemu mata
seluruh kenangan tumpah ruah di jalanan
ragam bentuk berserakan di sekeliling

dan tanganmu menyentuh pipiku yang sombong
mengurai segala tajam di ujung lidah
hingga tumpul dan gagu

lalu tubuh saling lekat dalam damba
kudengar suara jantungmu menggila
tanganmu liar meremukkan punggung

kau patahkan sepasang sayapku
dengan birahi yang menari di dadamu
juga segumpal nafsu pembunuh

maka, mati
tanpa sayap
aku mati


remang otak
22.7.2009
Khalila

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ketika

0 comments:

Post a Comment

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..