Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Sunday, March 7, 2010

Seperti Elang yang terbang sendirian

Jari jemari perlahan memilin satu sama lain
teringat dulu ketika patah
hampir tiada gembira mengiringi tulisan
kata-kata seperti pisau belati
mengiris kulit dan mata pun menangis

pelan kamu peluk aku
dan semua ucapanmu mengeringkan air di mata
langkah kembali ringan seringan kapas
kamu pun tersenyum melepas
aku yang kembali terbang kesana kemari

tanpa sadar aku benar-benar lepas
melupakan peluk hangat yang menempel di kulit
membuang jauh sorot mata penuh sayang
benar katamu "elang terbang sendirian"
dan aku makin jauh

tiba-tiba ada ruang kosong menggelayut
terdengar kicau menyuarakan nama
namamu
yang sedang teronggok sakit di belahan sana
berjuang, entah ditemani siapa

tapi aku yakin matamu masih segarang Elang
semangatmu masih setegar tembok cina
asamu masih seluas samudera hindia

"Ayah, aku menantikan kembali senyummu
senyum yang senantiasa membakar malas dan kesedihan"

Depok, 2010
Untuk Ayah, Prof. Loektamadji

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Seperti Elang yang terbang sendirian

3 comments:

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..