Jari jemari perlahan memilin satu sama lain
teringat dulu ketika patah
hampir tiada gembira mengiringi tulisan
kata-kata seperti pisau belati
mengiris kulit dan mata pun menangis
pelan kamu peluk aku
dan semua ucapanmu mengeringkan air di mata
langkah kembali ringan seringan kapas
kamu pun tersenyum melepas
aku yang kembali terbang kesana kemari
tanpa sadar aku benar-benar lepas
melupakan peluk hangat yang menempel di kulit
membuang jauh sorot mata penuh sayang
benar katamu "elang terbang sendirian"
dan aku makin jauh
tiba-tiba ada ruang kosong menggelayut
terdengar kicau menyuarakan nama
namamu
yang sedang teronggok sakit di belahan sana
berjuang, entah ditemani siapa
tapi aku yakin matamu masih segarang Elang
semangatmu masih setegar tembok cina
asamu masih seluas samudera hindia
"Ayah, aku menantikan kembali senyummu
senyum yang senantiasa membakar malas dan kesedihan"
Depok, 2010
Untuk Ayah, Prof. Loektamadji
Sunday, March 7, 2010
Seperti Elang yang terbang sendirian
Tags :
Persembahan
Related : Seperti Elang yang terbang sendirian
Kepak ElangHidup setangkai mawarBerwarna kupu-kupu Siang malam sekepak elang Aku masih didalamnya, Utuh. Depok, 2010 ...
KemuningDisitu rupanya kau sembunyikan wajahku,garis sapu melukai lantaikala racikan dupa tiada namasembelitku ingin menghajarmu Disitu rupanya kau lukis wajahkuhanya ada kamu d ...
Detak waktuDetak detik waktu menelusup di lembut nadi Entah sejak kapan namamu mengalir disituAku menyukainya. [Taman Budaya Solo, 2010]. ...
Kupu cantik dikamarku IIMatahari begitu indah menjelang redup indahnya memegang waktu entah mengapa aku tak merasa ikut hanya asyik mencandai kupu yang kesana kesini berlari menghinggapi tubuh ...
Cahaya putihdia pergi keluar melewati jalur kereta Dunia dan Surga membawa pergi semua kecuali namaku ada sesuatu di dunia ini yang tak bisa berubah sesuatu yang tak bisa terlihat ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
puisi rindu yang indah
ReplyDeletewow...
ReplyDeleteasyik banget puisinya, sobat...
saya menikmati sepoinya sajak.. :)
ReplyDelete