Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Friday, November 13, 2009

Titik air.

Seumpama kesedihan yang menjadi titik air, seiring waktu [pasti] tertelan debur samudera kehidupan. Disini aku duduk di atas tumpukan kertas-kertas kenangan yang bertambah tanpa terasa. Bertambah tebal tumpukan ini, semakin meninggi ketakutan hingga melebihi tinggi badanku. Mesti pula aku katakan, bagaimana aku mampu menahan turunnya hujan bila itu kehendak alam. Karena itu pertanda cerah ceria warna langit akan kembali menemani.

menikmati satu titik air
yang menetes di kaca
merambat pelan
hingga termakan hangat udara


Depok, 2009.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Titik air.

  • Terlalu indahSaat cakrawala itu menyentuh bumi, hanya sayatan akan kenangan yang mulai terlihat pudar, bukan benderang tentang hiruk pikuk dalam sepi, semua ini kusam, tak berbentuk, ...
  • kembali ke rumahkembali ke rumah menyambangi pinus yang tersenyum dimana suara kambing berlompatan seperti tanya jawab terdengar sayup nyanyi dedaunan dari balik bukit menyambut desis ...
  • 11 Januari 2010Diantara duri itu aku gantungkan tanganku sembari kakiku bergerak kesana kemari untuk berpijak sekuat tenaga.. Aku ingin mengajaknya dalam keseharian aku ingin memelukn ...
  • Hari esok"Rasanya tak mau aku menunggu hingga esok hari. Satu persatu dari kecil hingga besar, masalah menyambangiku bahkan seperti hendak menginap dipelataran rumahku dengan dis ...
  • Kakak dan AdikkuSepertiga ruangan hati ini tersisih untuk Kakak,di dalamnya banyak hiasan cantik berangka platinum,Apapun yang aku lakukan selalu kembali kepadamu,dalam wejanganmu..Kali ...

6 comments:

  1. Orang2 yg kalah akan melihat hujan sebagai panghalang... menimbulkan kegelapan dan ketakutan.... tapi bagi seorang pemenang... mereka akan meyakini bahwa ada pelangi dibalik hujan :)

    ReplyDelete
  2. wah... dalam ni.....
    titik air itu siapa ya???

    ReplyDelete
  3. titik air itu tak akan lama, jangan gundah. coba bekukan atau uapkan saja menjadi rintik hujan..uh ngeri..

    ReplyDelete
  4. nyanyi ahhh

    Sepercik air berwarna bening, Nyanyian dewa dalam dentingan harpa. Dan kau raih secercah kemilau. Seakan ingin membunuh sang malam…

    EM

    ReplyDelete
  5. acapkali aku membaca titik air di dedaunan pagi, bayang-bayang itu kian menjauh...

    ReplyDelete
  6. indah sekali rangkaian katanya..
    ijin follow ya.. :)

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..