Dalam cerita itu, aku hanya bisa memeluk pergulatan pikir yang seakan mengajak untuk bercinta dalam alam pikir lain yang tidak biasanya. Dalam cerita itu, beberapa manusia memakaikan baju begitu ketat [sangat ketat] yang mampu menyesakkan nafas. Dalam cerita itu pula, aku dipaksa untuk berlari meninggalkan fajar yang selayaknya menjadi milikku. Tanpa terasa dalam otakku tumbuh pohon kecil menyeramkan, gelap dan berbau kamboja.
Dalam kabar itu, aku terima sebuah pesan bilamana dirinya dibunuh dengan disedot setengah nyawanya dan tetap dibiarkan hidup setengah nyawa. Dalam kabar itu, dia menangisi betapa lautan serasa tidak lagi cukup menampung airmata. Dalam kabar itu pula, dia menuliskan semua tanpa mampu menebak kemana tulisannya akan menjadi sebuah penulisan yang memang selayaknya ditulis dan tertuliskan dalam sejarah. Tanpa sadar dalam benaknya pohon kecil itu tampak membesar seperti padi yang subur terkena pupuk kandang.
Kemarin, aku coba mengirim cerita kepadanya bahwa aku sedang mengasah sebuah pisau serta parang untuk kemudian aku serahkan ke tanganmu dan digunakan dengan tepat untuk menebang pohon itu sebelum menjadi besar dan lebat. Kemarin, aku coba mengirim kabar bahwa aku disini membutuhkan parang besar untuk menebang pohon besar dalam otakku ini serta menebas gelayutan belukar disekujur batang.
Sekarang, terdapat kabar berita terbaru dari pesan yang mengabari dan menceritakan bahwa kamu pinjami aku pisau serta parangmu dan aku pinjami kamu parangku agar kamu dan aku bisa saling bantu menebang, membunuh serta menguburkan pohon ketakutan dalam otak.
Depok, 2009.
Monday, August 3, 2009
Pohon ketakutan
Tags :
Renungan
Related : Pohon ketakutan
Mentik IItetaplah tersenyum disitu diatas sebuah batu sebarkan pandangan lihatlah keindahan bukit ini disini begitu banyak keluhan dari satu dua orang datang bahkan puluhan hing ...
AkhirKamu tersenyum layaknya angsa yang tertidur dibelantara es, perjalanan akhir tiada duka dalam benak... Dari lorong gelap aku terlahir, dalam lubang gelap aku berakhir. ...
Pohon HarapanKetika kaki dan tangan terikat, aku pergi ke negeri mimpi. Disana ribuan harapan tidak saling menginjak, mengikat dan mencaci. Ribuan anak syair menjadi akar yang mengge ...
Mencari jalan lainCeritakan padaku akan sampah yang sering kamu tiduri dengan bangga dan tepuk dadamu. Ceritakan padaku pula seperti apa ludah yang sering kamu jilat sendiri pada saat muk ...
alam tubuhCoba kau lihat ke dalam tubuhmusisir sedikit demi sedikit dengan pisau itusibak daging yang kau gores pelan lihatlah ke dalam...Tak perlu lagi di intipsudah sangat waktu ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Suatu pergulatan pada alam pikir wajar terjadi. Apalagi bila diajak memikirkan sesuatu yang berdampak menjadi perubahan besar. (harina)
ReplyDelete