Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Wednesday, January 7, 2009

Palestina

Palestina..
menangis, menjerit, sakit
berlari menghindar roket
berjaga satu-satunya nyawa
di perlindungan yang runtuh

Palestina..
Tuhan menuliskan riwayatmu
Kamu tiada menanyakan,
berusaha menari sendiri
karena saudaramu buta sebelah mata

Palestina..
Dunia hanya mengasihanimu
Kamu tiada keberatan,
demi menjaga kehormatan,
anak dan ibu menjadi korban.

Palestina..
Maafkan kami,
sosial di negeri kami tiada merata,
tidak lebih baik darimu bila kami harus jujur,
kami hanya bisa mendoakanmu.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Palestina

5 comments:

  1. Sungguh, lenyapnya dunia ini lebih ringan bagi Allah daripada membunuh jiwa seorang Muslim (HR at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibn Majah; lafazh menurut at-Tirmidzi).

    Sudah saatnya kaum muslimin yang ada di 57 negara anggota OKI dan yang berada di Negara-negara lainnya bersatu padu untuk untuk menegakkan satu kepemimpinan Negara Khilafah Islamiyah sebagaimana dulu dicontohkan oleh Rasulullah, para khulafaur rasyidin, dan para khalifah. Karena hanya dengan negara yang diridhoi Allah inilah penyelesaian tragedi Palestina dapat diselesaikan dengan pelaksanaan Jihad secara terorganisir.

    ReplyDelete
  2. Palestina
    Adakah damaimu di ahir dunia
    Siapakah pelindungmu selain para syuhada
    hanya Allah yang Maha Mengetahui
    hanya Allah yang Maha Melindungi

    Palestina
    di alam yg semu ini kami peduli
    kirimkan do'a, semangat dan materi
    semoga ringan beban dipundakmu
    semoga selamat yang masih disampingmu

    Palestina
    tetes air matamu membanjiri tinta para pujangga
    nyaring jeritanmu meluluhkan saku para penderma
    cucuran darahmu membangkitkan nyali para syuhada
    dentum kelabu di langitmu membuat dunia tak bisa berbuat apa-apa

    ReplyDelete
  3. saya kehilangan motor karena saya ditipu orang mas..tapi dalam seminggu saya sudah mendapatkan ganti...tapi tahun 2003 saya kehilangan keponakan karena diambil kembali oleh ALLAH..sampai tahun 2009 ini saya ga bisa mendapatkan gantinya..bisakah mas dexter membantu saya..mencari nyawa keponakan saya yang hilang???

    ReplyDelete
  4. @DeeDee
    Tahun 1981 saya kehilangan Ibu saya, saat saya burumur 4 tahun, tahun 2001 saya kehilangan Ayah saya. Dan saya sedang dalam perantauan saat itu.
    Meninggalnya kedua orang tuaku adalah keinginan Tuhanku, apakah aku harus terus menerus menuntut Tuhan agar kedua orang tuaku dikembalikan?? Maka Tuhan akan "mematikan" aku selama masih terus menerus menuntut.
    Terkait palestina, bagaimana agar kita tidak menjadi seperti Israel. Semua terkesima melihat keganasannya, dan meneteskan airmata untuk palestina. Tapi disana masih ada saudara2 mereka yang lebih dekat, negara2 timur tengah lah seharusnya yang paling pertama bergerak membantu (dari geografis hingga historis) mereka adalah saudara.
    Dan untuk Indonesia, mari kita telaah baik-baik, sudahkah anda tidak menjajah bangsa sendiri? sudahkah anda membantu meringankan korban penjajahan dalam negeri? sudahkah harta anda tersisih buat bangsa sendiri? sudahkah anda mengeluarkan darah untuk membela bangsa sendiri dari penjajahan pemerintah kita??, sebelum semua itu terpenuhi, menurut saya, tunda dulu anda pergi ke palestina.

    ReplyDelete
  5. Bentuk solidaritas sesama muslim, tidak mutlak harus jihad ke Palestina. Mungkin dapat kita awali dari hal2 kecil yang belum pernah terpikirkan orang lain dan tidak perlu frontal yang didasari gejolak emosional belaka. Yang penting mengarah ke hal2 positif untuk menolak tragedi seperti di Palestina. Puisimu, cukup menggambarkan sakitnya drama Palestina, Ka. (Harina)

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..