Presidenku bilang,
"cepat kirim bantuan Palestina,
sungguh biadab dan tak bermoral,
sediakan 21 milyar kesana",
punggawanya langsung kelabakan menelpon,
"Jangan lupa ajak RCTI untuk meliput",
begitu perintahnya.
Seorang staf menelponnya,
"bagaimana dengan Sorong Pak Presiden?",
diam sebentar menjenguk,
"tidak berpengaruh buat 2009",
Presidenku menjawab,
biar saja bank-bank di Papua membantu mereka,
katakan bahwa Presiden sangat prihatin.
Presidenku dalam dilema,
tuntutan partai membuatnya lemah,
negara sendiri jadi nomor 2,
meski memang simpati Palestina sangat layak,
tak seharusnya Sorong terlupakan,
bukankah Sorong bisa jadi pemilih yang bagus?,
begitu batin Presiden.
Aku beranikan diri menelpon,
disana Pak Joko kawan dekat Presiden menjawab,
"Maaf mas kika, saya tidak bisa membantu banyak,
tapi saya janji akan mengusahakan",
"Tetap semangat ya pak", begitu jawabku,
Basa basi tidak menenangkan pikiranku,
sedang Presiden tak mampu aku temui.
Sunday, January 11, 2009
Palestina berdarah | Sorong menangis
Tags :
Politik
Related : Palestina berdarah | Sorong menangis
Orkestra MerdekaHujan turun di kesombongan gedung yang menantang langitsesosok perempuan tua duduk memojok diteras pos satpamdidalamnya para pejabat merayakan 64 tahun merdekatak jauh d ...
Emas matiDengan sangat pelan aku sisir kulit ari ditubuhkumencoba merasakan pesan di mata..beberapa bagian teriris, masih tak terasaaku panik!Belati di pinggang langsung ku ayunc ...
PalestinaPalestina..menangis, menjerit, sakitberlari menghindar roketberjaga satu-satunya nyawadi perlindungan yang runtuhPalestina..Tuhan menuliskan riwayatmuKamu tiada menanyak ...
AkuAku, apa yang kau makan Kau tak baik, aku bunuh pelan-pelan!Ingatlah penguasa.Depok, 2010 ...
RumputAku dengar pesan rumput,sebelum selesaikan gurauannya,mereka membunuhnya,Ada apa mereka? tanyaku. ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete