Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Sunday, January 11, 2009

Palestina berdarah | Sorong menangis

Presidenku bilang,
"cepat kirim bantuan Palestina,
sungguh biadab dan tak bermoral,
sediakan 21 milyar kesana",
punggawanya langsung kelabakan menelpon,
"Jangan lupa ajak RCTI untuk meliput",
begitu perintahnya.

Seorang staf menelponnya,
"bagaimana dengan Sorong Pak Presiden?",
diam sebentar menjenguk,
"tidak berpengaruh buat 2009",
Presidenku menjawab,
biar saja bank-bank di Papua membantu mereka,
katakan bahwa Presiden sangat prihatin.

Presidenku dalam dilema,
tuntutan partai membuatnya lemah,
negara sendiri jadi nomor 2,
meski memang simpati Palestina sangat layak,
tak seharusnya Sorong terlupakan,
bukankah Sorong bisa jadi pemilih yang bagus?,
begitu batin Presiden.

Aku beranikan diri menelpon,
disana Pak Joko kawan dekat Presiden menjawab,
"Maaf mas kika, saya tidak bisa membantu banyak,
tapi saya janji akan mengusahakan",
"Tetap semangat ya pak", begitu jawabku,
Basa basi tidak menenangkan pikiranku,
sedang Presiden tak mampu aku temui.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Palestina berdarah | Sorong menangis

1 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..