Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Saturday, January 10, 2009

Orkestra Masa Kecil

Darah mengalir hangat melihatnya,
dia tertawa riang,
berteman rumput ilalang setinggi pandangan matahari,
mencandai pohon dimana tangan tak mampu melingkarinya,
lincah kaki kecilnya menaiki,
dari atas sudut pandangnya serius,
menyorot cuap-cuap ayam berkejaran bersama anaknya,
ujung ranting terakhir jadi landasan turunnya.

Dia berlari menuju tepian sungai kecil,
Langsung menceburinya,
Daun-daun berbisik mengikuti keriangan,
Ikan – ikan kecil tiada tertinggal,
Seperti beradu irama bersama kepiting dan udang dalam kebeningan air,
Mereka berenang di sela kakinya,
Meledeknya untuk mengejar,
Sebelum matahari sore memisahkan mereka,

Disini setelahnya,
18 tahun berlalu,
Dia berdiri termangu menyaksikan kerusakan,
“Bangka kini tak seindah dulu” gumamnya,
Maafkan kesalahan karena meninggalkanmu,
Timah-timah menimbulkan keserakahan mereka,
Semestinya aku menjagamu,
Menjagamu sampai detik ini.

Pulau Bangka, 2008

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Orkestra Masa Kecil

1 comments:

  1. kadang keindahan tak baik adanya,
    karena keindahan menarik semua mata,
    dan tangan-tangan jahil manusia mencoba menyentuhnya,
    namun tidak dengan kasih,
    hingga semua koyak,
    tak lagi mempesona.
    dan hanya kau yang menitikan air mata.

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..