Berteman kokok ayam, setelah hujan,
air dingin bersauh hangat adalah ciumanku,
dimana telah aku sebut namamu,
dari gelinjangan tubuh malas,
yang masih sempat menyisipkan keluh,
meski untuk menemui cintaku,
Menjalani diri menuju rumahmu,
sempat aku melenggangkan kaki,
mencandai butir embun pagi,
tersenyum membalas sapa pipit yang terpeleset,
tertawa tergelak menghindari kupu yang mengejarku,
melompat kaget kala sang katak bersuara,
"kalian merindukanku?",
"kemana saja dirimu?", kalian serempak,
"sekian waktu kami lihat hanya lampu,
padahal terdengar nafasmu", pipit bertanya dan menggumam,
"hey..kalian mengintipku?", tuduhku,
"ya karena kamu sempat hilang",
Benar, sekian waktu aku tenggelam,
begitu jauh rupaku berpaling,
tidak mengindahkan kehadiran kalian,
bahkan dirimu,
hembusan nafasku tidak memberi jawaban,
aku resah.
Sekian langkah aku mendekati rumahmu,
kerikil di depan mata kakiku terantuk,
"haii..lihat langkahmu",
"maaf..tidak akan terjadi lagi", jawabku,
dan aku terbirit menujumu,
aku ucap salam serta aku bilas kaki,
Aku cium punggung tanganmu,
begitu juga keningmu,
damai menemani hati,
karena kamu tersenyum tak menampik,
aku bangga mencintaimu,
sungguh bangga.
Depok, 2009
Friday, January 30, 2009
Kerinduan Pagi
Tags :
Sajak
Related : Kerinduan Pagi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kerinduan itu...
ReplyDeletemenyadarkannya dari impian panjang
ada sesuatu yang penting terlupakan
tatapan mata penuh cinta dan
rengekan manja bidadari kecil
akhirnyaa..
sang pujanga pulang kerumah
rehat sejenak dari kebisingan
tuts-tuts yang tak henti berdendang
kembali kepelukan dame kekasih hati
cheers...chayoo...
Ketika panggilan itu menyadarkanmu
ReplyDeletememang seharusnya kamu gembira,
bisa dekat denganya, membasuh tangannya dan mencium keningnya.
rasakan bahagia itu
mengalir dalam darah dan nafasmu
dekat, dan lebih dekat lagi
hingga kamu merasa damai kembali
aku gak pandai merajut kata..
ReplyDeleteikut baca aja ya mas..
emmmm..
*sambil manggut manggut*
wah puisi untuk pulang...hebat kang, bagaimana dengan tamanbacanya
ReplyDeletebagus puisinya... nimbrung ya
ReplyDeleteMenanti Sunset
Gadis kecilku menatap penuh harap
matahari akan muncul sebelum akhirnya terbenam
Awan hitam membuatnya ragu
"Akan sia - siakah penantianku?"
Dia setia menunggu
sampai sang surya tersenyum
mengucapkan selamat sore.
Pantai Kuta
21 Januari 2009
Kapal Layar
Datang dengan anggunnya
Perlahan tapi pasti
Menyusup memasuki teluk
Kawatir…
Akankah damai sesediakala
Akankah membuat gusar
Tak ada yang tahu
Ada apa di balik pesonanya
Hati yang tulus
Atau jiwa yang terselubung
Sang kala memberikan jawaban
Cepat atau lambat
Double Bay
8 Okt 2008
saya sarankan jadi seniman aj mas,jgn jadi blogger,,hahahh...
ReplyDeleteBTW manteb nih,bisa buatin puisi buat cewQ yang lagi ngamuk ndak nih..hihihihi
Jangan biarkan kerinduan menyiksa hati, dan jangan biarkan rindumu tak bertepi..Semoga rindumu segera terobati... Puisi yang indah...
ReplyDeleteSukses utk mas Dexter...
hohoh so sweet :)
ReplyDeletewah kayaknya..kamu jago membuat puisi yah.....
ReplyDeleteaq salut deh
waaahh. . .,mas jago buat puisinya. . .
ReplyDeletejadi pengen buat neh. . .,tapi aq blank dah klo suruh cari kata - kata mutiara gt. . . T_T
terus berkreasi om. . .,salam kenal ya. . . .
indahnys pagi,
ReplyDeletemeski bersua tiap hari
waa.. paling gak bisa nulis puisi... cuma bisa menikmati aja... :)
ReplyDeletebtw, sorry for the delay.. nggak ngeh sih.. skg udah ada kok.. thanks ya..
maaf yah kang aku lupa nih, maklum kebanyakan kerjaan offline di kantor yang terbengkalai, jadhe baru bisa memasukan sekarang sudah aku add kang di ciamis-manis.blogspot.com, namanya (the) DEXTER, silahkan di cek kembali yah kang. makasih sudah mengingatkan aku, yang suka lupa maklum lah geus kolot pisan euy..wuakakakakakaka
ReplyDeleteTerima kasih mbak ning dan kang harry.
ReplyDeletewow keren...
ReplyDeletewahhh aku gak bisa merangkai kata2 seindah itu....dah belajar gak bisa2..gak bakat kali yaaa....
ReplyDeletebaca aja ya, bagus deh :)
ReplyDeletehalo..sore...di tempatku punyamu dah aku link, lalu aku gak ngerti maksudnya di riview..? Maaf agak blank..nih...tentu dengan sangat senang hati aku akan mendukung...
ReplyDeletemenatap detak jarum jam tebalik arah... pagi adalah pnghabisan dendam semalam... dan malam mula jeritan itu
ReplyDeletesalam
senoaji
wah...wah wah aku masuk lagi nih di sini, ternyata poemsnya mantab dan hebat nih aku jadi terhibur kang
ReplyDeleteaku tahu sekarang apa arti puisi ini.
ReplyDelete...Benar, sekian waktu aku tenggelam,
ReplyDeletebegitu jauh rupaku berpaling,
tidak mengindahkan kehadiran kalian,
bahkan dirimu,
hembusan nafasku tidak memberi jawaban,
aku resah.
(tapi hari ini aku kembali, dengan cinta yang semoga masih sehijau dulu hehehe... selalu semangat dik. maaf, aku baru bisa online pasca gangguan petir di kantor minggu lalu. salam).
aku juga bangga mencintaiNya.
ReplyDeletekang dexter
ReplyDeletehanya ada satu baris yg bisa saya tulis... gini nih
duh gusti ... naha diri teu wae surti
Rindu dg siapa nih Ka?
ReplyDeleteKerinduan memang rasa yg membawa
pada kegelisahan.
Apa kabar, lama sdh gak kusapa.
Yang ini sangat menyentuh.
Kena abis. (harina)
waduh... gak bisa nulis puisi kalo nulia nunggu dpt wangsit hehe...
ReplyDeleteHALAMAN PERTAMA
ReplyDeleteyang kusebut pagi itu mentari
kutemui di halam pertama ku buka jemari
bersenandung di balik pagi bertebaran siul menggugah
semarakkan fajar yang mulai tenggelam
pergi berganti mentari
kehilangannya tapi aku begitu senang
karena halaman pertama untuk berlomba
titisan mengilhamiku di sisa malam
karena bayangan bulan masih terlihat abu abu ada
dia menarik matahari mengintip menggantikan
tetap memperhatikan tak mungkin bisa sinarnya kutanya
kau tahu aku silau setengah tergugah
nuansanya subuh nan segar tampak dikotori
daun daun rontok
sampah sampah terusik semalam karena tikus lorong
harus siap kusapu
siap kulalui halaman pertamaku
Sibuk banget ya Mas Dexter mpe nglupain kluarga gitu..hehe sok tau nich.. tp sungguh engkaulah satu satunya pelita dan kecintaan kluarga terutama buat sang little angel.Bagaimanapun adanya pasti mereka kant merengkuh sepenuh kasih.
ReplyDeleteMaaf banget budhe baru dateng nich..duu banyak banget yg pengen dicurhatkan tp tak ketemu kata hingga bad mood klamaan gini.. intinya sih "Ya ukhti.. kutau hatimu mulia tolong ijinkan kumencintai suamimu.."Gleg..lemes dech..dengernya mpe' sekarang rasanya blum ingin bangun ni budhe hiks.
Tentu kehormatan dan tersanjung banget klo' mas Dexter berkenan mbikinin puisi.. aha.. makasih ya..meski blum mulai posting nich..ngumpulin semangat ga' ndang kelar duuuh..
puisi yg menakjubkan sobat .. terus berkarya ya .. :)
ReplyDelete