Aku melatih diri untuk mendekat,
aku ajak diri untuk mengenal,
bahkan aku paksa diri untuk berdiri berjajar,
tanpa mengurangi jati diri yang ada,
Sering aku hentikan nafas, melihatmu jauh,
sering juga jantungku berdegup kencang,
ketika kamu mendekat,
sedikit kesalahan selalu membuatku khawatir,
kehilangan kamu bukan bagian rencanaku,
seperti juga aku berdiri disampingmu,
lebih mudah bagiku bersahabat dengan angin,
sungguh lebih mudah,
Tidak ada waktu untuk kembali,
para pencinta lebih banyak mengalirkan mata ke hati,
dan cinta ini menemukan hati menuju mataku,
lebih mudah bagiku bersahabat dengan angin.
Sunday, January 25, 2009
Bersahabat dengan angin
Tags :
Sajak
Related : Bersahabat dengan angin
Pohon KetakutanDalam cerita itu, aku memeluk pergulatan pikir yang mengajak untuk bercinta dalam alam pikir lain yang tidak biasanya. Dalam cerita itu, beberapa manusia memakaikan baju ...
24 April 2010Hal terakhir yang teringat waktu ituaku berjalan ditemani deras hujan yang tak mampu menghentikan airmatakuDepok 2010. ...
Kaya tanpa hartaMenimang abumenggosok kulitmenunggu kesatdihantaran airkaya tanpa harta ...
SerulingAku layaknya seruling kecup dan tiup mesramu yang membuatku hidupDepok, 2010. ...
Titik Air.Setiap manusia duduk di atas tumpukan kertas-kertas kenangan yang bertambah tanpa terasa. Di dalam detik, detak waktunya. Bertambah tebal tumpukan, semakin meninggi keta ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aku takyut sekali jatuh cinta kang, soalnya cintaku ada dirumah seeh...nanti dia marah kalo aku jatuh lagi
ReplyDeletewah puisi yang indah om, bisa jadi inspirasi aku buat ngerayu cewek nih
ReplyDeletememang lebih mudah bersahabat dengan angin..
ReplyDeletekita bisa bebas berkata.
bebas berbuat
tanpa takut ada yang menjauh..
Kang harry....
ReplyDeletesama deh nasibnya...hahahaa...
visiting u with a smile:-)
ReplyDeleteaku tak mengerti ttg puisi, tapi bagiku puisi ini indah krn hidup, dlm arti ketika membacanya aku merasa menjadi bagian dr puisi itu sdr, berdiri tegak di antara angin dan mendengar bisikannya.....(emang angin bisa berbisik ya..hehehe)
ReplyDeletejatuh cinta emang menyakitkan, tapi lebih sakit kalo kita ga jatuh cinta karna cinta itu anugrah ;) hehehe
ReplyDeletejatuh cinta lagi
ReplyDeletelagi lagi kujatuh cinta
(eh kek lagu siapa ini ya)
jatuh cinta..dari mata turun ke hati, dari hati kemana lagi ya...
ReplyDeletepuisinya bagus bener..
baca puisi cinta
ReplyDeletetanpa pernah merasakan cinta
akan membuat dahi berkerut
mata mengantuk..
kemudian melengos..
pergi tanpa kesan..
baca puisi harusnya dengan cinta
memacu adrenalin
mata jadi terbuka
hati ikut bicara
wajah jadi berwarna
hingga rasa tinggalkan pesan
indah..haru..bahagia..nelangsa..
mungkin ini adalah percintaan sunyi..?
ReplyDeletesiang....salam kenal yaa...puisinya indah bangett
ReplyDeleteKawan...
ReplyDeleteAda kegamangan di hatimu
Tuk raih atau lepaskannya
Ada ketulusan di hatimu
tuk berikan yang kau punya
Tapi,
Putih sahabat tlah jadi pilihanmu
Alangkah lembut sanubarimu
Semoga di ujung muara itu
Kau tambatkan perahu cintamu
terima kasih akan komentar komentarnya, masih belajar nih... semoga masih dibweri waktu untuk terus belajar...
ReplyDeletebaik kawan.. kemana aja nih jarang keliatan??
ReplyDeleteAduh, maaf.. Event itu aku tulis di blog utk ngebantu adikku yg jadi EO-nya. Aku gak kenal Fajar, cuma kenal sama 1 personil The Soffles aja hehe..
ReplyDeleteAnyway, maaf ya baru bisa mampir sekarang, bener-bener lagi sibuk sesibuk-sibuknya, malah cuma semet ngerjain review dan blom sempet posting utk blog hiks..
Pdhl mo nanyain ttg yg disampein oleh mbak Gratcia waktu itu.. Tapi kayanya harus nunggu akunya lowong dulu euy :(
semakin sempit dunia saat kita tak lagi percaya pada tetangga. kadang kita juga lupa ranting pohon jambu kita ada dihalaman mereka dan angin membawa dan mengotori halaman tetangga kita. angin...
ReplyDeletesahabat adalah cerminan diri
ReplyDeletejika ingin melihat siapa diri kita
lihatlah sahabat di sekeliling kita
nah, kalau lebih mudah bersahabat dengan angin
artinya susah melihatnya tapi mudah untuk merasakannya.
TAPI AKU INGIN MENYAPA
ReplyDeletekaidahnya memanggil tapi aku tak berani berjabat
bukan dia yang menatap
tapi hilangnya pasti meratap
kuungkit masa yang sudah sudah
maka aku tak begitu lupa
kehilangan sama dengan nyawa yang meregang
lalu degup berhamburan kala aku menyapa
tapi aku ingin menyapa
bolehkan hatiku terisi untuk kesekian kali
bukankah kesempatanku punya
pertaruhanku nyali melanda
terjatuh lagi tak kan puaskah
lalu semburat kemana mana
warna warninya nestapa
kuhela panjang masih cukup terngiang
seolah panutanku berkaca
kujabat lalu pergi bagaimana
kusebut biar bayu mengiringi
takutku lebih jago untuk menangkis
tapi terus bingung terhitung
sambil menunjuk kancing baju
jadikah aku menjadi nyata untukmu
24 feb 09
1+03Zz