Kaki tak mampu berpijak,
rona pipi menghangat merah,
mata terus menerus berlinang,
tangan bergetar tidak berhenti,
Ibarat menyeberangi keniscayaan,
lidah lembut mengelu biru,
panas berubah menjadi dingin,
dingin tidak lagi terasa,
Impian sepanjang hidup,
impian sekali seumur hidup,
"entah kapan akan kurasakan",
Aku masih hanya mendamba,
Sering aku ajak kicauan burung,
bercanda bersama mereka,
membisikkan angan - angan cita,
berharap akan sampai ketepian,
Siulan jelaga tiada bentuk,
masih juga menguasaiku,
kapan kamu menghentikanku,
tanda tanya berhias senyum..?
Sunday, December 14, 2008
Sekali Seumur Hidup
Tags :
Related : Sekali Seumur Hidup
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
mantap puisinya mas
ReplyDeletePuisi yang menyengat dan menyentak-nyentak naluri ....
ReplyDeleteSalam kenal ...
Bahauddin Amyasi.